Liputan6.com, London - Keputusan Facebook untuk berbagi data WhatsApp lewat layanannya terus menuai kecaman. Salah satu yang terbilang vokal adalah regulator Eropa yang meminta perusahaan jejaring sosial tersebut menghentikan kegiatannya berbagi data.
Terbaru, Facebook akhirnya menyetujui untuk memberhentikan sementara proses berbagi data dengan Facebook di wilayah Inggris dan disusul oleh 28 anggota Uni Eropa. Langkah itu diambil setelah munculnya investigasi dari badan pengawas perlindungan data negara di wilayah Eropa.
Namun bukan berarti kemampuan berbagi data antara WhatsApp dan Facebook berhenti sepenuhnya. Dilansir Tech Crunch, Jumat (11/11/2016), ada kemungkinan data WhatsApp tetap dibagikan ke Facebook untuk mengatasi spam termasuk kebutuhan lain.
Advertisement
Komisaris informasi Inggris Elizabeth Denham menjelaskan penghentian sementara proses (pembagian data) tersebut, dikarena Facebook tak secara gamblang menginformasikan kebijakan tersebut.
Menurutnya, WhatsApp tak benar-benar memiliki izin dari pengguna untuk membagikannya.Â
Baca Juga
"Kami sudah menetapkan hukum yang jelas untuk Facebook, dan kami senang mereka sepakat untuk menghentikan sementara penggunaan data dari pemakai WhatsApp di Inggris," tuturnya menjelaskan. Jadi pembagian data untuk keperluan iklan atau perbaikan aplikasi tak akan dilakukan Facebook untuk sementara waktu di wilayah Inggris.
Selain Inggris, negara lain yang juga menentang keputusan Facebook itu adalah Jerman. Komisaris Perlindungan Data Hamburg Johannes Caspar beralasan, baik Facebook dan WhatsApp belum mendapatkan persetujuan pengguna untuk melakukan hal tersebut. Ia khawatir Facebook dapat mengumpulkan data lebih banyak dari yang seharusnya.
Karena itu, otoritas Jerman meminta WhatsApp untuk menyetop kegiatan tersebut dan menghapus seluruh data yang berhasil dikumpulkan. Atas permintaan itu, juru bicara Facebook sempat mengatakan akan mengajukan banding terhadap perintah tersebut. Jejaring sosial itu beralasan selalu berusaha untuk menyesuaikan dnegan hukum perlindungan data di Uni Eropa.
Sebagai informasi, perubahan peraturan privasi WhatsApp ini baru dilakukan pada awal September 2016. Lewat perubahan ini, Facebook dapat mencocokkan nomor telepon yang terdaftar di WhatsApp dengan informasi yang dianggap menarik pengguna di Facebook setelah keduanya terhubung.
Jadi, perusahaan yang kini dipimpin Mark Zuckerberg itu akan menggunakan data tersebut untuk mencari tahu iklan atau konten lain yang relevan dengan pengguna dan menampilkannya di Facebook. Cara ini juga sudah dilakukan sebelumnya di Instagram.
Namun keputusan ini menuai protes dari banyak pihak mengingat WhatsApp, tak lama setelah diakusisi Facebook, telah berjanji untuk tak menggali data pengguna. Pun demikian, bila sudah telanjur menyetujui WhatsApp untuk menghubungkan nomor pengguna ke Facebook, liat solusinya di tautan ini.
(Dam/Ysl)