Liputan6.com, Tokyo - Masa ‘emas’ Pokemon Go tampaknya sudah berakhir. Padahal awalnya, gim mobile tangkap menangkap monster Pokemon ini hampir dimainkan semua orang, dari berbagai kalangan, usia hingga pekerjaan.
Bahkan, orang-orang yang tak tahu sama sekali apa itu Pokemon juga latah menjajal permainan berteknologi Augmented Reality (AR) tersebut.
Sayang, kini popularitas Pokemon Go telah meredup. Namun, bukan berarti gim mobile ini bisa dikatakan gagal.
Advertisement
Baca Juga
Dengan kata lain, Pokemon Go tetap asyik untuk dimainkan. Meski kini gim tersebut hanya dimainkan oleh pemain setianya yang mayoritas adalah penggemar Pokemon garis keras.
Melihat fakta tersebut, Niantic Labs selaku pengembang Pokemon Go, berharap para pemain setia Pokemon Go tetap loyal pada gim favorit mereka ini.
Bahkan, seperti disampaikan Chief Marketing Officer Niantic Labs Mike Quigley, ia ingin eksistensi Pokemon Go bisa seawet gim World of Warcraft.
Ya, World of Warcraft yang dibesut oleh Blizzard Entertainment adalah gim Massively Multiplayer Online Role Playing Game (MMORPG) yang dirilis pada 2004. Hingga sekarang, gim tersebut masih mengantongi jumlah pemain loyal yang cukup besar.
“Saya pikir, masa Pokemon Go berbeda dari gim mobile gratisan lainnya. Kami akan terus berinovasi ke depannya menghadirkan fitur dan kejutan menarik. Saya pikir kami akan seperti World of Warcraft yang hingga kini masih ramai dimainkan,” kata Quigley.
Niantic memang ingin memonetisasi Pokemon Go dalam jangka waktu panjang. Namun, uang bukanlah tujuan utama Niantic untuk tujuan jangka panjang tersebut.
“Monetisasi bukanlah fokus kami. Kami ingin Pokemon (khususnya Pokemon Go) terus diingat banyak orang. Karena itu, meningkatkan brand awareness Pokemon Go sangat penting bagi kami,” pungkasnya.
(Jek/Isk)