Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi usang, bermasalah, dan yang tak diperbarui oleh pengembangnya, tentu tak akan bekerja maksimal. Oleh karena itu, pemilik toko aplikasi kian giat membersihkan aplikasi-aplikasi itu demi kenyamanan pengguna.
Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Apple Insider, Rabu (16/11/2016), berdasarkan data sebuah firma intelijen, Sensor Tower, jumlah total aplikasi yang dihapus dari toko aplikasi meningkat 238 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu pihak yang turut membersihkan toko aplikasinya adalah Apple. Menurut data, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, Amerika Serikat itu kini telah membersihkan lebih dari 47 ribu aplikasi.
Dari jumlah tersebut, 28 persen merupakan aplikasi permainan. Adapun selanjutnya adalah aplikasi hiburan atau entertainment dan buku, masing-masing 8,99 persen dan 8,96 persen. Sementara sisanya adalah aplikasi edukasi sebanyak 7 persen dan aplikasi lifestyle sebesar 6 persen.
Apple sebelumnya memang telah berencana membersihkan aplikasi-aplikasi usang, bermasalah, serta yang dianggap tak mematuhi pedoman yang berlaku. Pembersihan dilakukan dengan menghapus aplikasi-aplikasi tersebut dari toko aplikasi App Store.
Meski begitu, perusahaan masih memberikan waktu kepada para pengembang untuk memperbaiki dan memperbarui aplikasi-aplikasi mereka sebelum Apple menghapusnya secara permanen. Ada tenggat waktu 30 hari bagi pengembang yang ingin memperbarui aplikasi mereka.
Diperkirakan, setengah dari aplikasi-aplikasi iOS belum diperbarui sejak Mei 2015. Sementara seperempatnya belum diperbarui sejak November 2013.
(Tin/Why)