Liputan6.com, California - Elon Musk, melalui SpaceX, kembali mempersiapkan misi terbaru untuk Bumi. Kali ini ia berencana menghadirkan internet berkecepatan tinggi yang mencakup seluruh dunia.
Dikutip dari laman The Huffington Post, Sabtu (19/11/2016), perusahaan yang berbasis di California itu berencana meluncurkan 4.425 satelit berukuran mobil ke orbit rendah Bumi. Informasi ini diketahui pertama kali dari aplikasi yang diajukan SpaceX ke Federal Communications Commision.
"Sistem ini akan dirancang untuk menyediakan pita lebar (broadband) dan layanan komunikasi lebih luas untuk penggunaan di perumahan, kebutuhan komersial, organisasi, pemerintah, termasuk profesional di seluruh dunia," tulis SpaceX dalam aplikasi yang diajukan.
Advertisement
Baca Juga
Proyek internet ini sebenarnya sudah diumumkan sejak tahun lalu. Elon Musk menyebut proyek ini akan menghabiskan dana sekitar US$ 10 hingga 15 miliar. Proyek ini juga menjadi cara Musk untuk mencari dana dalam misinya membawa manusia ke planet Mars.
Jadi, dalam jangka panjang, layanan dari proyek internet ini dapat menghasilkan sejumlah uang untuk mendanai pembangunan sebuah kota di Mars. Rencananya sistem ini akan mulai beroperasi pada 2020, dengan perkiraan kemampuan penuh selama 12 hingga 15 tahun.
Sebagai langkah awal, SpaceX akan meluncurkan 800 satelit untuk menyediakan layanan di wilayah Amerika Serikat, Hawaii, Puerto Rico, dan Virgin Island. Setelah itu, perusahaan berencana memperluas layanannya secara internasional.
Melalui aplikasi yang diajukan, SpaceX juga diketahui berencana mengurangi space debris dan mengurangi dampak ledakan. Jadi, setiap satelit dirancang berfungsi selama lima sampai tujuh tahun. Setelah itu, satelit akan masuk kembali ke atmosfer ketika mendekati akhir masa aktifnya.
(Dam/Why)