Liputan6.com, Bandung - Layanan uang elektronik dari Telkomsel, T-Cash, siap menjangkau lebih banyak pengguna di pelosok. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, di gelaran Telkomsel Media Gathering 2016 di Hotel Sheraton, Bandung, hari ini (24/11/2016).
Ini selaras dengan kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. "Kebetulan kemarin belum lama ini Presiden meluncurkan Perpres No. 82 (Tahun 2016), namanya STNKI, Strategi Nasional Keuangan Inklusif," tutur Ririek.
Ia lalu memaparkan laporan yang menunjukkan perbandingan persentase masyarakat Indonesia dan Malaysia yang sudah mengakses layanan perbankan. "Saat ini (Indonesia, red.) 36 persen, Malaysia sudah di angka 80 persen. Nah, nanti tahun 2019 (Indonesia) diharapkan nyampe sekitar 75 persen," ujar Ririek.
Advertisement
Baca Juga
Angka tersebut, dalam pandangannya, masih terbilang kecil karena jumlah rekening bank di Indonesia sekitar 60 juta rekening, itu pun kemungkinan ada satu orang yang punya dua rekening bank atau lebih. Maka itu, Telkomsel siap berkolaborasi dengan perbankan untuk meningkatkan pengguna T-Cash, sekaligus mendukung program Gerakan Nontunai.
"Telkomsel, dengan T-Cash, dengan platform yang ada, siap untuk bekerja sama dengan beberapa bank, dan terus akan memperluas cakupan atau jangkauan layanan keuangan kami bagi masyarakat baik yang ada di pelosok ataupun di perkotaan," papar Ririek.
Terkait pengguna Telkomsel yang memakai layanan T-Cash, Ririek menyebut jumlahnya mencapai sekitar satu juta orang.
Sekadar informasi, T-Cash merupakan layanan uang elektronik dari Telkomsel yang dapat digunakan di sejumlah merchants. Selain itu, T-Cash saat ini juga menjadi media untuk mengirim uang ke siapa pun, bahkan yang tidak memiliki rekening bank.
(Why)