Sukses

Tak Cuma Startup, Pemerintah Ajak Pengembang Gim Lokal Bangkit

Kementerian Komunikasi dan Informatika tetap optimistis bahwa produk gim buatan anak bangsa masih bisa menempati posisi yang semestinya.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar gim Indonesia memang bernilai tinggi. Pada tahun ini, nilai industri gim di Indonesia berkisar US$ 321 juta (setara dengan Rp 4,3 triliun). Bahkan pada tahun depan, nilai tersebut diprediksi bisa melonjak hingga US$ 606 juta.

Sayangnya, industri gim Tanah Air masih didominasi produk gim besutan pengembang (developer) asing. Mirisnya, peran serta pengembang dalam negeri masih berkutat di angka 1,7 persen.

Meski begitu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tetap optimistis bahwa produk gim buatan anak bangsa masih bisa menempati posisi yang semestinya.

Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo mengatakan pemerintah bahkan memberikan 'lampu hijau' untuk mengajak pengembang gim Tanah Air terus berkarya dan bisa mengalahkan gim buatan pengembang luar negeri.

"Kita mau buat regulasi untuk mengisi apa yang mereka (developer) butuhkan. Regulasi ini bertujuan bukan untuk menghambat industri. Pemerintah juga sudah kasih sinyal untuk menumbuhkan industri gim," kata Semuel kepada Tekno Liputan6.com di sela-sela acara Bekraf Game Prime 2016, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

"Kemenkominfo sudah buat program 1.000 startup, kenapa tidak kita buat program serupa tapi khusus bagi insan dunia gim Indonesia? Namanya bisa saja jadi 1.000 Developer Anak Bangsa," timpalnya.

Sebagai salah satu langkah strategis, salah satu kiat pemerintah untuk memajukan industri gim Indonesia adalah mengadakan serangkaian kegiatan khusus bagi developer.

Kegiatan yang juga diprakarsai Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) ini berbentuk acara pameran seperti Bekraf Game Prime 2016, Bekraf for Pre-Startup, dan Bekraf Developer Day. Acara tersebut adalah hasil kerjasama dengan Dicoding, di mana diberikan training intensif kepada para developer gim.

(Jek/Cas)

Â