Liputan6.com, California - Ambisi Fitbit merajai pasar perangkat wearable di dunia memang bukan sekadar hembusan angin belaka. Perusahaan fitness tracker yang berbasis di California itu menunjukkan performa bisnis memukau.
Dilansir Ubergizmo, Selasa (6/12/2016), berdasarkan laporan IDC, Fitbit kini memimpin pasar perangkat wearable dengan capaian pengapalan 23 persen, yang mana meningkat dari 21,4 persen pada tahun lalu.
Fitbit juga dilaporkan telah mengapalkan sebanyak 5,3 juta unit fitness tracker pada kuartal ketiga 2016, yang mana juga melonjak dari 4,8 juta unit di kuartal ketiga tahun lalu. Pesaing terbesar Fitbit saat ini adalah Xiaomi, dengan cakupan sebanyak 16,5 persen dari pasar.
Advertisement
Sementara, perusahaan lain yang turut menggarap perangkat wearable seperti Garmin, Apple dan Samsung, masih jauh merangkak di belakang Fitbit.
Baca Juga
Pengapalan unit mereka tercatat masih menginjak angka satu digit. Terlebih bagi Apple, meski Apple Watch diklaim cukup menarik, penjualannya malah melempem dan turun 4,9 persen dari 17,4 persen pada tahun lalu.
Menurut IDC, konsumen justru lebih tertarik dengan perangkat basic wearable seperti fitness tracker ketimbang smartwatch.
Fitbit sendiri sebelumnya disebut-sebut akan mengakuisisi salah satu startup pembesut smartwatch, Pebble.
Mereka saat ini tengah bernegosiasi dengan Pebble terkait penawaran akuisisi itu. Apabila akuisisi ini terjadi, Fitbit bakal mendapatkan hak intelektual properti dan teknologi milik Pebble. Semua itu akan digunakan Fitbit untuk memperluas pasarnya di dunia.
Selain itu, Financial Times melaporkan bahwa Pebble tidak akan dibeli dengan harga fantastis. Ini membuka indikasi bahwa Pebble tidak akan lagi memproduksi smartwatch di masa depan.
Bisa jadi, merek Pebble akan dihilangkan, atau ada kemungkinan lainnya di mana Pebble bakal masuk ke produk non-smartwatch jika akuisisi ini terjadi.
(Jek/Isk)