Sukses

Detail Telkomsel Smart City Solution di Kota Bekasi

Telkomsel Smart City Solution terdiri empat komponen utama. Apa saja fungsi setiap komponen itu?

Liputan6.com, Bandung - Implementasi sistem teknologi informasi komunikasi smart city di kota Bekasi oleh Telkomsel mulai Rabu (30/11/2016) lalu ditujukan sebagai bahan acuan pemerintah kota dalam pengambilan keputusan efektif dan efisien.

Ivan C. Permana, Vice President Technology and System PT Telkomsel mengatakan, sistem bernama Telkomsel Smart City Solution terdiri dari empat komponen utama. Pertama, smart system platform yakni program yang mengintegrasikan data setiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di Pemkot Bekasi dan sekaligus menampilkan data tersebut dalam bentuk dashboard.

Kedua, kata dia, smart device yang merupakan perangkat sensor yang dapat menyampaikan data secara real-time sesuai fungsi dan kebutuhan Pemkot merujuk pada pemasangan sensor-sensor tersebut.

Ketiga, dashboard yang berfungsi menampilkan data yang dibutuhkan Pemkot Bekasi dalam bentuk web portal sehingga aparat sipil negara di Pemkot Bekasi dapat mengakses kapan pun dan di mana pun.

"Terakhir, application yang berfungsi melakukan pengolahan data yang ada di platform dan menganalisis data tersebut sehingga mempermudah pemerintah kota mengambil keputusan untuk setiap tindakan," kata Ivan kepada Tekno Liputan6.com, Senin (6/12/2016).

Jadi, berbeda dengan perangkat kota cerdas lainnya (semisal Qlue di Jakarta), Telkomsel memadukan perangkat keras dan perangkat lunak sekaligus, sehingga aktivitas pemerintahan terekam lebih komprehensif.

Ivan menjelaskan, proses pengerjaan Telkomsel Smart City Solution diawali survei kebutuhan kota dan kondisi sistem existing perkotaan yang ditindaklanjuti proses implementasi sesuai data survei yang didapatkan. Mulai dari pembangunan Command Center dan pengambilan data kurun 1-2 tahun terakhir dari setiap SKPD.

"Data tersebut kemudian dimasukkan ke database smart system platform Telkomsel untuk kemudian diproses dan dianalisis dan ditampilkan ke dashboard sebagai acuan kepala daerah dalam mengambil kebijakan," tutur Ivan.

Selain integrasi database di setiap SKPD, juga dibuatkan aplikasi untuk setiap SKPD yang masih memiliki data manual/analog guna dijadikan data digital sehingga bisa dilakukan automatisasi data secara real-time.

Terakhir, kata dia, proses implementasi smart device sesuai kebutuhan Pemkot terkait informasi yang ingin didapatkan secara seketika.

"Yang harus jadi catatan, interaksi masyarakat diperlukan dalam Smart City di Bekasi ini. Karenanya, kami buat aplikasi SOROT sebagai media interaksi masyarakat dengan pemerintah secara real-time sekaligus dasar tolok ukur transparansi dan eksekusi dari pemerintah kota," ujar Ivan.

Ia menambahkan, proses pengerjaan Telkomsel Smart City Solution di Bekasi dimulai sejak Desember 2015 dalam tahap kolaborasi riset dengan LAPI ITB (Smart System Platform dan SOROT Mob Apps) serta PT INTI dan PT LEN (untuk sensing device solution). Sebelumnya, sistem ini telah diterapkan di Kota Bogor sebagai bentuk atensi perusahaan dalam membantu dua kota penyangga utama Jakarta untuk menuntaskan problem kesehariannya.

(Msu/Why)