Sukses

Telkomsel Manfaatkan Big Data untuk Layanan Konsumen Lebih Baik

Telkomsel menganalisis big data untuk sejumlah kebutuhan yang tak hanya menguntungkan bagi perusahaan, tetapi juga pelanggan.

Liputan6.com, Singapura - Pengembangan teknologi Big Data yang sedang gencar saat ini tak luput dari perhatian Telkomsel. Salah satu operator kenamaan Indonesia itu telah memanfaatkan teknologi Big Data setidaknya sejak sekitar lima tahun lalu.

Menurut VP IT Planning Telkomsel Metra Cahya Utama, pemanfaatan Big Data di Telkomsel awalnya digunakan untuk mendukung proses pembuatan sebuah keputusan. Cara ini dipakai dengan memantau performa harian, mingguan, dan bulanan.

Lanjutan dari proses tersebut adalah tahap optimasi bisnis. Pada tahap ini, Telkomsel mencoba mengambil data-data tersebut untuk sejumlah kebutuhan yang tak hanya menguntungkan bagi perusahaan, tetapi juga pelanggan.

"Setelah itu data dapat dioptimasi dan digunakan untuk beragam kebutuhan, baik untuk perusahaan maupun pelanggan," tutur Metra saat ditemui Tekno Liputan6.com di gelaran Strata+Hadoop World 2016 di Singapura, Rabu (8/12/2016).

Data tersebut kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan. Dengan data tersebut, Telkomsel mampu melakukan kampanye tertarget. Jadi, pendekatan kampanye yang ditawarkan pada konsumen lebih tepat sasaran. Karena itu, konsumen akan mendapatkan kampanye yang dirasa paling sesuai dengan kebutuhan dan terhindar tawaran mengganggu.

Selain itu, peningkatan lain yang dapat dirasakan dari pemanfaatan Big Data adalah pengalaman pelanggan lebih baik. Melalui informasi Big Data, petugas di bagian pelayanan pelanggan dapat memberikan informasi bagi pelanggan lebih cepat.

"Dengan Big Data, agen layanan pelanggan dapat menginformasikan kebutuhan pelanggan dalam hitungan jam. Sebelumnya, dibutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk dapat melakukan hal tersebut," ujar Metra melanjutkan.

Pemanfaatan lain dari Big Data yang kini tengah dimulai Telkomsel adalah monetisasi data. GM IT Big Data & Analytics Telkomsel Virashanty memaparkan, bisnis ini sudah dijajaki sejak dua tahun lalu dan berencana untuk diperbesar.

Data yang ditawarkan oleh penyedia telekomunikasi, menurut Vira, dapat digunakan pada lini bisnis vertikal untuk membantu pertumbuhan perusahaan. Sebab, data yang dihadirkan dapat membantu pelaku bisnis untuk mengetahui posisi pasarnya dari kompetitor.

Adapun lini bisnis vertikal yang dapat menggunakan data ini termasuk e-Commerce, ritel, perbankan, juga pemerintah. Hal itu dimungkinkan karena data tersebut dapat menjadi masukan bagi seluruh lini bisnis yang membutuhkan. Terlebih, pangsa pasar Telkomsel saat ini paling besar di Indonesia yakni mencapai 50 persen.

Selain itu, pada langkah ini sejumlah data yang digunakan sebagai masukan telah dipastikan berkualitas dan dapat memberi informasi secara optimal. Adapun dari sisi teknologi, Telkomsel juga telah siap untuk mulai mengembangkan bisnis monetisasi data ini.

"Data dari operator memiliki keunggulan dari sisi mobilitas karena bisa memantau pergerakan pengguna berdasarkan sinyal seluler. Cara ini dapat membantu pemerintah untuk mengindentifikasi perencanaan tata kota," tutur Vira.

Sebagai informasi, Telkomsel telah meluncurkan MSIGHT pada 2014. Layanan big data itu hadir untuk memberikan informasi dan analisis perilaku sehari-hari konsumen secara kolektif pada korporasi. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui perilaku konsumen dan merancang strategi bisnis lebih terarah.

MSIGHT menghubungkan data pelanggan secara agregat dan mengutamakan privasi pelanggan. Untuk itu, data pelanggan dikelola secara anonim, agregat, dan efisien, sehingga dapat dibuat menjadi informasi dan insight dari waktu ke waktu.

Terbaru, informasi tersebut juga dapat diakses oleh Kementerian Pariwasata (Kemenpar) untuk mengetahui data turis lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Sejak Juli 2016, Kemenpar dapat melihat data kunjungan wisatawan secara otomatis dalam waktu lebih cepat.

(Dam/Why)