Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus bergegas untuk mencapai target Jabar Smart Province. Langkah tersebut diawali pencanangan Jabar Cyber Province sejak 2008 hingga 2012 lalu dan terus dikembangkan hingga saat ini.
Semangat mewujudkan Jabar Smart Province ditujukan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang berbasis digital, sehingga program menjadi lebih efisien dan transparan, terutama di bidang bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lainnya.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat, Anton Gustoni mengatakan, melalui smart province, Pemprov Jabar akan membentuk perilaku dan budaya masyarakat untuk menjadi lebih baik dengan memanfaatkan teknologi.
Advertisement
Upaya memacu semangat menjadi 'provinsi cerdas' antara lain ditempuh dengan ajang Kominfo Award 2016, yang sekaligus merupakan kesempatan bagi Pemprov Jabar meluncurkan program menuju smart province.
"Tujuannya supaya masyarakat Jawa Barat menjadi smart. Jadi yang harus smart bukan hanya pemerintahnya atau komunitasnya saja, melainkan masyarakatnya juga dan mereka harus terlayani dengan baik," kata Anton dalam Diskominfo Award 2016 di Hotel Horison, Rabu (6/12/2016).
Baca Juga
Diskominfo Jabar berperan menyediakan fasilitas kepada perangkat daerah tingkat provinsi dan masyarakat yang membutuhkan apa pun yang menjadi tugas pokok mereka seperti pelayanan berbasis laman. Saat ini, hampir semua kota/kabupaten di Jawa Barat sudah memiliki teknologi yang mendukung hal tersebut.
"Beberapa kabupaten/kota sudah menjadi smart city seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bekasi. Kabupaten dan kota lainnya akan didorong mengejar ketertinggalan, sehingga 2018 nanti seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat sudah layak menyandang gelar smart city,” ujar Anton.
Langkah lain yang sedang diperjuangkan adalah upaya koneksi dan integrasi semua data dan sistem organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Jawa Barat. Beberapa kota yang sudah terintegrasi pun ke depan akan coba dikoneksikan dengan sistem provinsi, sehingga cakupan lebih luas.
"Kalau semuanya sudah menjadi smart city, tugas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan menghubungkan mereka semua. Mudah-mudahan tahun 2018 seluruhnya sudah menjadi smart city. Kami butuh komitmen dari pemimpin masing-masing daerah," tegas Anton.
Ia pun optimistis target tersebut tercapai dengan mulus karena Jawa Barat adalah juara pertama kategori provinsi berukuran besar dalam Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2015 dari Citi Asia, Inc. tahun 2015 lalu.
Jawa Barat menjadi satu dari sembilan pemenang terbaik dari total 45 pemenang yang terbagi dalam sembilan kategori, seperti provinsi besar (populasinya lebih dari 5 juta orang), provinsi sedang, kabupaten kecil, kota sedang, dan lainnya. Selain itu, dalam pengadaan secara elektronik, Jabar meraih 16 kali penghargaan terbaik nasional selama 2010-2016.
Ia juga mengatakan, spirit tersebut dilakukan dalam Kominfo Award 2016 dengan memberikan penghargaan kepada 33 instansi dan perorangan. Penghargaan dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain Logistic Awards, Lomba Stand Up Comedy, Komunitas TIK, Kategori website terbaik tingkat OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, e-goverment, dan LPSE terbaik kabupaten/kota di Jabar.
Adapun para pemenangnya antara lain PT Indah Berkah Bersaudara (JNE Depok), PT Cipta Pesona Abadi (Bandung), dan PT Mega Trans Jaya (Bandung) untuk Logistik Award. Kemudian, Komunitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terbaik se-Jawa Barat adalah Code Margonda (Kota Depok), Relawan TIK (Kabupaten Majalengka), Sinau Academy (Kabupaten Bekasi), Pemerintahan Desa Ciburial, Kabupaten Bandung, dan SPKP Giri Mukti (Kabupaten Cianjur).
"Intinya adalah kita memberikan penghargaan karena kerja keras yang telah mereka lakukan selama ini. Ini juga bagian motivasi dan inspirasi buat yang lain, serta harapan ke depannya adalah terjadinya pelayanan terbaik buat masyarakat," pungkas Anton.
(Msu/Why)