Sukses

4 Keunggulan Platform Cloudera, Apa Saja?

Tak hanya ingin mengetahui kebutuhan konsumen dan meningkatkan layanan, Cloudera juga menawarkan deteksi fraud dan keamanan siber.

Liputan6.com, Singapura - Cloudera mengklaim bisnisnya meningkat pesat. Didirikan pada 2008 silam, kini Cloudera telah berkembang menjadi salah satu perusahaan software dengan pertumbuhan tercepat jika dibandingkan dengan perusahaan lain di awal kehadirannya.

Menurut CEO Cloudera Amr Awadallah, ada empat kategori utama yang menjadi nilai jual utama dari platform Cloudera. Tak hanya ingin mengetahui kebutuhan konsumen dan meningkatkan layanan, Cloudera juga menawarkan deteksi fraud dan keamanan siber termasuk arsitektur data modern.

Sebenarnya teknologi yang diusung Cloudera memiliki lebih banyak fungsi dan dapat digunakan untuk sejumlah keperluan. Namun dalam hal ini, ada empat pokok yang menjadi kebutuhan pengguna, yakni Consumer Insight View 360, meningkatkan produk berbasiskan data, pencegahan fraud termasuk keamanan siber, dan layanan yang lebih ekonomis. 

"Empat kategori tersebut merupakan layanan yang ditawarkan oleh Cloudera," tutur Awadallah ditemui tim Tekno Liputan6.com di acara Strata+Hadoop World 2016 di Singapura, Rabu (7/12/2016) kemarin. Lewat layanan yang sering disebut Consumer Insight View 360, perusahaan dapat mengumpulkan seluruh informasi atau data terkait konsumen.

Data tersebut kemudian dapat digunakan perusahaan untuk memprediksi pola konsumen. Dengan demikian, perusahaan dapat memperkirakan kapan seorang konsumen akan berhenti menggunakan produk atau layanannya. Ada antisipasi dengan menawarkan layanan baru agar konsumen tak pindah.

Sementara meningkatkan kemampuan layanan berdasarkan data berarti perusahaan dapat menawarkan produk yang dirasa sesuai kebutuhan. Bahkan, tak menutup kemungkinan, data yang diolah tersebut dapat menjadi produk yang dapat dimonetisasi.

"Seperti yang dilakukan Telkomsel. Dengan mengumpulkan data secara agregator atau anonim tentu saja, data yang diolah tersebut dapat dimonetisasi sesuai dengan keperluan pelaku bisnis," tutur pria yang pernah bekerja di Yahoo ini. Beberapa lini bisnis yang dapat menjadi sasaran, seperti kesehatan, perbankan, termasuk pemerintah.

Kelebihan lainnya adalah mencegah kejahatan siber. Biasanya, perusahaan besar menerapkan sistem keamanan yang dikenal sebagi ruled-based. Jadi, perusahaan akan membuat sebuah sistem keamanan setelah terjadi serangan agar kejadian serupa tak terluang kembali.

Namun sistem itu tetap saja mengandalkan sebuah serangan terjadi lebih dulu, lalu dicari solusi agar tak terulang kembali. Sementara Cloudera memiliki sistem keamanan berbasis pembelajaran. Sistem ini didesain untuk mampu mengenali tindakan yang tak biasa dari sebuah perangkat.

"Apabila PC melakukan tindakan anomali, seperti terhubung dengan perangkat lain tanpa sepengetahuan pengguna, sistem akan segera memberikan informasi ada tindakan yang tak biasa," ujarnya melanjutkan. Dengan ini, serangan dapat dihindari sebelum benar-benar terjadi.

Terakhir, arsitektur mesin yang lebih modern dan biaya terjangkau yang ditawarkan Cloudera menjadi nilai lebih dari platform tersebut. Hrga terjangkau itu dimungkinkan karena tak seluruh perusahaan membutuhkan pelayanan kelas premium, masih ada perusahaan yang cukup menggunakan produk ekonomis.

"Tak semua perusahaan membutuhkan data yang diolah dengan mesin kelas atas, masih terdapat perusahaan yang membutuhkan pengolahan data secara lebih ekonomis," ucapnya mengakhiri pembicaraan. 

Kini Cloudera telah memiliki lebih dari 1.500 pegawai dengan 2.600 rekanan di seluruh dunia. Perusahaan yang bermarkas di Palo Alto, California, tersebut kini sudah memiliki 28 cabang secara global. Nilai pendanaan perusahaan itu diperkirakan menyentuh US$ 1 miliar dengan Intel sebagai investor terbesar.

(Dam/Cas)