Liputan6.com, Jakarta - Guna menjawab tantangan industri PC gaming yang sedang berkembang pesat, tepat 10 tahun lalu Asus memperkenalkan divisi baru bernama Project G.
Tak lama kemudian, Project G berubah menjadi Republic of Gamers (ROG) dengan produk motherboard pertamanya, Crosshair.
Satu dekade kemudian, Asus patut bangga karena banyak rangkaian produk laptop gaming mereka di kategori ROG sukses dan mendapatkan tempat khusus di 'hati' pengguna PC dunia. Bagaimana dengan di Indonesia?
Advertisement
Baca Juga
"Berdasarkan IDC, produk laptop Asus secara keseluruhan masih menempati posisi pertama di Indonesia dengan kenaikan market share hingga 43.5 persen," ucap Juliana Cen, Country Product Group Leader Asus Indonesia yang ditemui Tekno Liputan6.com di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Juliana menjelaskan kalau laptop konsumen Asus juga berhasil meraih posisi nomor satu dengan market share 50 persen.
"Pencapaian market share sebesar 50 persen untuk laptop konsumen merupakan pencapaian yang luar biasa bagi kita," jelasnya.
Bukan satu-satunya pemain di kategori laptop gaming, ROG membuktikan diri sebagai seri terbaik bagi gamer antusias dengan berhasil meraup 68 persen market share laptop gaming di Indonesia.
"Potensi pasar laptop gaming di Indonesia sangat besar, bisa terjual 80 ribu hingga 100 ribu unit setahun," ungkap Juliana.
Lalu strategi apa yang akan Asus lakukan untuk tetap menjadi merek terbaik dan mampu mengungguli kompetitor?
"Semua vendor bisa umbar spesifikasi yang tinggi untuk produk-produk mereka, namun kami tak hanya fokus dari segi hardware yang tinggi, tetapi juga beragam fitur," pungkas Juliana.
(Ysl/Isk)