Liputan6.com, Jakarta - Microsoft akhirnya merampungkan akuisisi terhadap Linkedin dengan nilai $26,2 miliar atau sekitar Rp 349,45 triliun. Kedua perusahaan menyebut akuisisi tersebut telah rampung pada Kamis (8/12/2016).
Dalam sebuah memo internal, sebagaimana dirangkum dari Tech Crunch, Jumat (9/12/2016), CEO LinkedIn Jeff Weiner memaparkan bagaimana kedua perusahaan akan bekerja bersama-sama dan bagaimana kedua perusahaan akan tetap berjalan secara independen.
Advertisement
Baca Juga
LinkedIn saat ini memiliki lebih dari 400 juta pengguna terdaftar. Dengan jumlah pengguna tersebut, LinkedIn menjadi situs jejaring profesional terbesar di dunia.
Orang-orang menggunakan layanan ini baik untuk menjalin hubungan kerja dengan orang lain di bidangnya maupun untuk mencari pekerjaan dan memekerjakan orang.
Microsoft hingga saat bukanlah pemain utama di kompetisi jejaring sosial terbuka, meskipun dengan produk dan layanan semisal Yammer dan Skype, Microsoft jelas menggelontorkan investasi ke jenis produk tersebut yang saat ini diharapkan oleh perusahaan dan pengguna bisnis.Â
- Identitas LinkedIn dan jaringan di Microsoft Outlook dan Microsoft Office Suite
- Pemberitahuan LinkedIn di Windows action center
- Memungkinkan anggota Linkedin menyusun dokumen riwayat hidup di Microsoft Word untuk memperbarui profilnya serta untuk menemukan dan melamar pekerjaan di LinkedIn
- Memperluas jangkauan Sponsored Content ke seluruh properti Microsoft
- Enterprise LinkedIn Lookup didukung oleh Active Directory dan Microsoft Office 365
- LinkedIn Learning tersedia di seluruh ekosistem Microsoft Office 365 dan Windows
- Mengembangkan desk berita bisnis di seluruh ekosistem konten LinkedIn dan MSN.com
- Mendefinisikan ulang social selling melalui kombinasi Sales Navigator dan Dynamics 365
(Why/Ysl)