Sukses

'Kawin Silang' Android dan Chrome OS Tak Akan Terjadi

Senior Vice President of Android, Chrome OS & Play mengonfirmasi sistem operasi 'kawin silang' Android dan Chromes OS tak mungkin dilakukan.

Liputan6.com, California - Rencana Google untuk menggabungkan dua sistem operasi besutannya, Android dan Chrome OS, dipastikan tak terjadi. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Senior Vice President of Android, Chrome OS & Play Hiroshi Lockheimer beberapa waktu lalu.

Menurutnya, dua sistem operasi itu akan tetap terpisah karena menggabungkan keduanya tidaklah masuk masuk akal. Masing-masing sistem operasi itu memiliki target pengguna yang sangat berbeda, sehingga tak mungkin membuat sebuah sistem operasi baru dari 'kawin silang' keduanya.

Ia menuturkan, Android awalnya dibuat untuk ponsel dan berkembang untuk digunakan pada tablet, TV, mobil, dan lainnya. Sementara Chrome OS sejak awal sudah didesain secara khusus untuk komputer. 

Chrome OS juga didesain untuk selalu mendapat pembaruan secara berkala dan software pembaruan itu datang langsung dari Google. Kondisi berbeda ditemui di Android. Kebanyakan pembaruan berasal dari pihak ketiga (kecuali Pixel atau Nexus) dan pengguna kerap harus menunggu cukup lama untuk mendapatkannya.

"Keduanya telah sukses. Kami hanya ingin memastikan keduanya mendapatkan keuntungan satu sama lain. Untuk itu, kami membawa Google Play dari Android ke Chrome OS dan mekanisme pembaruan dari Chrome OS ke (Android) Nougat," ujarnya seperti dikutip dari Techno Buffalo, Rabu (14/12/2016).

Sebagai informasi, kabar mengenai sistem operasi baru hasil 'kawin silang' antara Android dan Chromes OS telah beredar sebelum peluncuran Google Pixel. Sistem anyar tersebut dikabarkan akan diberi nama Andromeda.

Laporan lain bahkan telah menyebutkan sistem operasi ini diuji coba pada tablet besutan HTC, Nexus 9. Namun dengan konfirmasi terbaru, dapat dipastikan tak akan ada sistem operasi hasil 'kawin silang' antara Android dan Chrome OS tersebut.

(Dam/Why)

Video Terkini