Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, tepatnya Rabu (14/11/2016), Bos Amazon Jeff Bezos membagikan sebuah video yang menunjukkan kesuksesan Amazon mengirimkan barang melalui drone di Inggris. Mengutip Recode, Minggu (18/12/2016), Amazon jelas berupaya untuk mengantarkan barang-barang kepada konsumennya melalui drone.
Bahkan Recode menyebut, Amazon berkolaborasi dengan lembaga regulasi penerbangan sipil Amerika Serikat (AFF) dan telah mendapatkan izin terbang bagi drone mereka.Â
Adapun video yang diunggah oleh Bezos memperlihatkan beberapa hal tentang program drone Amazon. Pengiriman barang melalui drone di Amazon diberi nama layanan Amazon Prime Air. Lantas apa saja update mengenai pengiriman barang dengan drone yang dilakukan Amazon?
Advertisement
Baca Juga
Pertama, Amazon berencana menggunakan landasan untuk membantu drone sampai ke lokasi sesuai alamat. Selanjutnya, Amazon berharap untuk mengirimkan paket hanya dalam waktu 30 menit atau kurang dari itu. Hal ini diklaim akan memudahkan bagi konsumen Amazon.
Selain itu, dikabarkan bahwa drone yang sepenuhnya dikendalikan secara otonomos ini sanggup terbang sejauh 2 mil hanya dalam waktu 13 menit. Tak hanya itu, teknisi Amazon pun dapat melacak keberadaan drone serta memiliki akses terhadap kamera yang dimiliki drone tersebut.
Dalam laporan Recode disebutkan bahwa ribuan items yang dijual di Amazon mulai dari makanan hingga barang elekronik bisa diantarkan menggunakan layanan Prime Air. Meski saat ini masih dalam taraf percobaan, layanan antar barang dengan drone ini kabarnya akan diperluas hingga bisa melayani konsumen-konsumen lainnya.
Pengiriman menggunakan drone disebut-sebut membuat biaya pengiriman perusahaan meroket. Berdasarkan laporan kuartal terbaru Amazon, dibandingkan pada kuartal tahun lalu, biaya pengiriman barang naik hingga 43 persen. Amazon dikabarkan menghabiskan US$ 3,9 miliar atau Rp 52 triliun untuk pengiriman barang per kuartal keempat 2016.
(Tin/Why)