Liputan6.com, Jakarta - Pembesut perangkat mobile iPhone 7, Apple dikabarkan telah berkomitmen mengucurkan investasi senilai US$ 44 juta atau setara Rp 586,6 miliar di Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan dengan pembangunan pusat riset dan pengembangan selama tiga tahun ke depan.
Berdasarkan informasi Reuters yang dikutip Tekno Liputan6.com, Sabtu (17/12/2016), hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan. Menurut Putu, investasi tersebut dilakukan oleh Apple agar bisa segera menjual iPhone 7 di Tanah Air.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai negara dengan populasi tinggi, Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan buat pemain industri smartphone. Karenanya berbagai produsen pun beramai-ramai memasuki pasar Indonesia.
Hal ini membuat pemerintah membuat regulasi mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G. Artinya, semua handset 4G yang masuk ke Indonesia harus memiliki kandungan lokal minimal 30 persen, terhitung sejak Januari 2017. Adapun pemenuhan TKDN bisa dipenuhi dari segi hardware, software, maupun komitmen investasi.
Putu sebagaimana dikutip dari Reuters mengungkapkan, Apple telah menerima sertifikasi konten lokal pada November lalu.
"Apple telah berkomitmen senilai Rp 538,6 miliar di Indonesia dengan membangun pusat riset dan pengembangan selama tiga tahun. Oleh karenanya, Apple dapat menjual perangkat seharga Rp 6 juta atau lebih. Artinya, semua jenis iPhone bisa didistribusikan di Indonesia," tutur Putu.
Sementara itu, juru bicara Apple menolak untuk berkomentar terkait investasi tersebut. Ia justru merujuk pada sebuah pengumuman Apple pada akhir tahun lalu. Saat itu dikatakan, raksasa teknologi yang bermarkas di Cupertino itu berkomitmen membangun sebuah pusat pengembangan aplikasi untuk iOS di Indonesia.
Apple sendiri berjuang sangat keras untuk bisa masuk ke negara dengan jumlah penduduk 250 juta yang sebagian besar berjiwa muda, pengguna media sosial, dan memiliki demografi internet savvy.
Menurut riset IDC, di kuartal kedua tahun ini, Samsung memimpin pasar smartphone di Indonesia dengan market share 26 persen, diikuti oleh Oppo dengan market share 19 persen. Kedua perusahaan ini telah memiliki pabrik perakitan smartphone di Indonesia.
(Tin/Ysl)