Sukses

7 Produk Gagal Besutan Microsoft, Apa Saja?

Penasaran seperti apa produk gagal besutan Microsoft? Simak artikel berikut ini

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi kenamaan. Dibangun oleh Bill Gates dan Paul Allen, Microsoft kini menjelma menjadi salah satu perusahaan teknologi raksasa. 

Beragam inovasi dan produk yang diluncurkan oleh perusahaan yang berbasis di Redmond itu kerap menuai kesuksesan. Bahkan, beberapa di antaranya begitu dikenal oleh pengguna, seperti sistem operasi Windows. 

Kendati demikian, bukan berarti perusahaan tersebut tak memiliki kekurangan. Sejak dibangun 40 tahun lalu, perusahaan yang berbasis di Redmond itu memiliki rekam jejak sejumlah produk yang gagal di pasaran. 

Tak sedikit dari produk tersebut harus dihentikan karena dianggap tak mampu memenuhi ekspektasi. Lantas, seperti apa produk-produk tersebut? Berikut ini sejumlah produk gagal Microsoft yang dihimpun dari The Richest, Selasa (27/12/2016)

1. Tak fokus pada pengembangan mesin pencari (search engine)

Microsoft dapat dikatakan telah lebih dulu memiliki mesin pencari. Pada 1998, Bill Gates memperkenalkan mesin pencari pertama Microsoft, MSN Search. Tahun yang sama, Google pertama kali didirikan.

Namun nasib dua produk tersebut ternyata bertolak belakang. MSN Search tak pernah dikembangkan secara serius, sementara Google terus bertumbuh menjadi perusahaan besar yang mampu menghasikan US$ 348 juta pada 2002 dan naik tiga kali lipat setahun setelahnya.

2. Bing

Hadir untuk menyaingi Google, Bing nyatanya tak pernah benar-benar bisa menjadi kompetitor raksasa mesin pencari tersebut. Pengeluaran yang dikeluarkan Microsoft untuk mesin pencarinya itu tak pernah sebanding dengan pendapatan dari layanan tersebut.

Belum lagi keluhan sejumlah pengguna yang menyebut Bing itu lambat untuk digunakan. Selain itu, Bing kerap dituduh telah mencontek hasil pencarian Google, yang tentu saja dibantah oleh Microsoft.

2 dari 3 halaman

Telat Transisi ke Perangkat Mobile

3. Lambat transisi ke perangkat mobile

Tak sedikit pihak menyebut keputusan Microsoft untuk terjun ke pengembangan sistem di perangkat mobile sangat lambat. Perusahaan yang berbasis di Redmond itu dianggap melakukan pendekatan yang sama untuk pengembangan mobile dengan PC, padahal keduanya merupakan format berbeda.

Investasi yang dilakukan untuk pengembangan tersebut pun sebenarnya tak sedikit. Microsoft memang telah mulai beralih untuk menggarap pasar mobile secara lebih serius. Namun dengan ketertinggalan tersebut, sulit bagi perusahaan itu untuk bersaing dengan kompetitor.

4. Windows Vista

Sebagai produk andalan Microsoft, sistem operasi Windows merupakan salah satu yang kerap dinanti para pengguna. Namun bukan berarti, produk tersebut selalu menghasilkan kualitas terbaik, seperti yang dialami oleh Windows Vista.

Sistem operasi itu sering disebut-sebut sebagai produk gagal Microsoft. Bagaimana tidak, butuh waktu setidaknya lima tahun bagi Vista untuk meluncur di pasaran. Belum lagi, banyak perubahan yang dilakukan dari saat diperkenalkan dan performa sistem yang dianggap tak memuaskan.

5. Zune

Siapa sangka, Microsoft pernah bersaing dengan Apple dalam hal produk pemutar musik digital. Untuk menyaingi iPod, Microsoft merilis Zune pada 2006. Namun sambutan pasar ternyata tak positif.

Salah satunya karena bug yang kerap ditemui pengguna pada perangkat itu. Keputusan Apple untuk merilis iPhone kian menutup potensi Zune. Akhirnya, pada 2012 Microsoft resmi memberhentikan seluruh layanan Zune.

3 dari 3 halaman

Internet Explorer

6. Internet Explorer 6

Peramban besutan Microsoft ini telah menjadi bahan olok-olok dalam beberapa tahun belakangan. Bukannya tanpa alasan hal itu terjadi, Internet Explorer dianggap memiliki performa yang tak memuaskan.

Salah satunya ada di Internet Explorer 6. Peramban itu disebut memiliki masalah di tiap lini, mulai dari kecepatan hingga keamanan. Karenanya, banyak pengguna yang tak ingin lagi menggunakan peramban tersebut. Kondisi itu terjadi hingga kini, kendati Microsoft telah melakukan sejumlah pembaruan.

7. Pemaksaan update di Windows 10

Masalah yang terjadi pada produk baru juga masih terjadi. Kali ini, masalah yang kerap dikeluhkan adalah pemaksaan pembaruan untuk sistem operasi Windows 10. Sistem anyar ini tak memberikan pilihan bagi pengguna untuk memilih waktu update.

Karenanya, tak sedikit pengguna yang meminta Microsoft untuk memberikan kesempatan pengguna untuk mengatur waktu upgrade sistem operasinya. Microsoft sendir belum mengabulkan permintaan tersebut sampai saat ini.

(Dam/Ysl)

 

 

 

 

Video Terkini