Sukses

Inikah Wujud BlackBerry Mercury?

Setelah Neon dan Argon, purwarupa BlackBerry Mercury muncul ke permukaan dunia maya. Bedanya, ponsel ini mengusung keyboard QWERTY.

Liputan6.com, Waterloo - Diwartakan sebelumnya, BlackBerry dikabarkan akan merilis trio ponsel teranyar dengan kode nama Neon, Argon, dan Mercury. BlackBerry sendiri pun sudah meluncurkan dua seri teranyarnya, DTEK50 dan DTEK60 pada tahun ini, yang diketahui adalah Neon dan Argon.

Sementara seri penerusnya, DTEK70 disebut-sebut akan jadi milik kode Mercury. Kini, purwarupa BlackBerry Mercury sudah lebih dulu bocor di dunia maya. Seperti apa wujudnya?

Mengutip laman Ubergizmo, Minggu (25/12/2016), berbeda dengan DTEK50 dan DTEK60, DTEK70 memiliki tombol fisik QWERTY dan mengusung bodi dengan desain ala candybar.

Sekilas, seperti pada gambar yang ada di bawah, desain BlackBerry Mercury mengingatkan kita dengan desain BlackBerry Passport. Kabarnya, ponsel ini akan memiliki layar 4,5 inci.

Salah satu highlight yang paling mencolok dari BlackBerry Mercury adalah kehadiran sensor pemindai sidik jari (fingerprint) yang terintegrasi di tombol space bar, sedangkan gambar bocoran tersebut juga mengungkap bahwa ponsel ini rencananya akan dirilis pada kuartal ketiga atau keempat 2017.

Soal spesifikasi, sebuah sumber menyebutkan bahwa BlackBerry Mercury akan disokong chipset Qualcomm Snapdragon 625 dengan RAM 3GB. Diprediksi, ponsel ini akan hadir di segmen kelas menengah. Meski begitu, BlackBerry Mercury dirumorkan akan berjalan dengan sistem operasi (OS) Android Nougat (7.0).

Sekadar informasi, BlackBerry telah mengumumkan tak lagi menggarap ponsel secara mandiri. Perusahaan asal Kanada itu memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan lain. Salah satu perusahaan yang baru saja menjalin kerja sama dengan BlackBerry adalah TCL.

TCL juga akan menangani produksi dan pemasaran ponsel BlackBerry selanjutnya secara global. Kendati kepastian kerja sama itu terbilang baru, perusahaan asal Tiongkok tersebut ternyata juga telah bersiap meluncurkan ponsel anyar di CES 2017.

(Jek/Isk)