Sukses

Cyanogen Tutup Layanan per 31 Desember

Dengan demikian, perangkat yang menjalankan OS Cyanogen tidak akan lagi menerima update.

Liputan6.com, Jakarta Cyanogen yang dikenal sebagai salah satu perusahaan pembuat sistem operasi utuh tersendiri berbasis Android, akhirnya memutuskan untuk menutup layanannya. Informasi ini disampaikan perusahaan melalui blog resminya.

Dalam pernyataannya, Cyanogen mengonfirmasikan bahwa pihaknya akan menutup layanan pada akhir 2016 atau paling lambat 31 Desember ini. 

"Sebagai bagian dari konsolidasi yang tengah berlangsung dari Cyanogen, semua layanan dan yang didukung Cyanogen akan dihentikan paling lambat 31/12/16," tulis Cyanogen dalam blog-nya sebagaimana dikutip dari laman Ubergizmo, Minggu (25/12/2016)

"Mengenai Proyek open source dan source code masih akan tersedia bagi siapa saja yang ingin membangun CyanogenMod secara personal," sambung Cyanogen.

Dalam informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya perangkat yang menjalankan OS Cyanogen tidak akan lagi menerima update.

Masa depan Cyanogen bergantung pada komunitas, apakah mereka akan mengembangkannya lebih lanjut atau tidak. Namun yang menjadi pertanyaan, sejauh mana Cyanogen akan memberikan dukungan?

Sebelumnya, Cyanogen mengatakan bahwa platform besutannya telah digunakan oleh sekitar 10 juta pengguna aktif. Namun tak sedikit pihak menyebut, angka itu terlalu dibesar-besarkan.

Belum lama ini perusahaan berencana akan mengubah pendekatan yang dilakukannya selama ini. Lior Tal selaku CEO baru yang menggantikan Kirt McMaster menawarkan sebuah konsep baru yang disebut sebagai program Cyanogen Modular OS.

Lewat langkah ini, Cyanogen memberikan kebebasan perusahaan manufaktur yang ingin bekerja sama menggunakan Cyanogen OS. Jadi, vendor dapat memilih memakai sistem operasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun sepertinya, rencana itu tak berjalan mulus.

(Isk/Cas)

 

Video Terkini