Liputan6.com, Jakarta - Asisten virtual Amazon Alexa rupanya punya sisi nakal. Sebuah video yang diunggah di laman berbagi memperlihatkan speaker Amazon versi kecil, Echo Dot, mengucapkan kata-kata porno.
Mengutip laporan GeekWire, Minggu (1/1/2017), kisah bermula dari seorang anak lelaki yang bermain dengan Echo Dot dan meminta agar Alexa memutarkannya sebuah lagu anak-anak melalui speaker tersebut.
Alih-alih memutarkan lagu anak yang diminta, Alexa yang tampaknya tak paham dan bertanya apakah si anak ingin mendengarkan hal-hal berbau porno.
Advertisement
Baca Juga
Menyadari kejadian tersebut, keluarga si anak mulai berteriak, "Tidak!" sebelum Alexa mulai memutarkan beberapa kata porno. Untungnya, sebagian keluarga lain langsung sigap dan meneriakkan perintah agar Alexa berhenti. "Alexa, stop!' ujar anggota keluarga.
Laman DailyDot mencatat bahwa Alexa berpikir bahwa anak tersebut memintanya memutar sebuah koleksi nada dering komedi berjudul 'Porn Detected' yang beredar tahun 2012.
Akibat hal tersebut, salah satu pengguna berkomentar di YouTube, menyebutkan bahwa video tersebut sengaja ditempatkan di trending video untuk menyabotase Amazon Echo. Tujuannya, kata pengguna tersebut, membuat orang membeli Google Home, asisten virtual milik Google.
Alexa sebelumnya terus dikembangkan sejak kemunculannya beberapa tahun lalu. Meski begitu, beredarnya video tersebut memperlihatkan bahwa asisten berbasis kecerdasan buatan ini tampak belum sempurna.
Padahal, Alexa diklaim memiliki kemampuan memutar lagu, menjawab pertanyaan, mengontrol perangkat rumah, bermain gim dengan pengguna, menyetel alarm, dan masih banyak lagi.
Beberapa waktu lalu, Amazon menyebut bahwa musim liburan ini merupakan waktu terbaik untuk membeli perangkat baru, salah satunya speaker Amazon Echo yang dibekali kemampuan asisten virtual Alexa.
Amazon sendiri tak memberikan angka spesifik terkait jumlah perangkat Echo yang telah dijualnya. Menurut raksasa e-Commerce Amerika Serikat ini, setidaknya pihaknya telah menjual jutaan perangkat Echo, sembilan kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun 2015.
(Tin/Ysl)