Liputan6.com, Jakarta - Sebuah Samsung Galaxy S6 dikabarkan meledak di sebuah rumah di Inggris. Ledakan yang terjadi pada malam Natal itu hampir membuat seorang bayi berusia 6 bulan terluka. Pasalnya, bayi laki-laki itu tengah tertidur saat kejadian berlangsung.
Menurut informasi yang Tekno Liputan6.com kutip dari Phone Arena, Senin (2/1/2017), kejadian ini bermula saat Galaxy S6 sedang diisi dayanya di meja dekat tempat tidur di samping si bayi.
Tiba-tiba saja, Galaxy S6 itu mengeluarkan suara ledakan yang didengar oleh Victoria Leeds, sang pemilik ponsel sekaligus ibu si bayi. Meski tak kencang, ledakan itu membuat Leeds buru-buru lari ke kamar dan menemukan ponsel itu telah mengeluarkan api.
Advertisement
"Api datang dari ponsel dan terbang ke mana-mana. Mirip dengan kembang api," tutur wanita berusia 39 tahun itu.
Baca Juga
Beberapa waktu sebelum ponsel tersebut meledak, Leeds menurunkan putranya dari ranjang bayi, dan memindahkannya ke tempat tidur itu. Untungnya, si bayi dalam kondisi baik-baik saja dan tak terluka. Adapun ranjang bayi yang sebelumnya dipakai ikut terbakar.
Menurut Leeds, saat itu ia baru lima menit ke luar dari kamar mandi. Jika saja ia lebih lama berada di kamar mandi, mungkin saja putra kecilnya bisa terluka cukup parah.
Karenanya, ia langsung menggendong bayi itu dan berlari ke luar. Suaminya lantas mencabut kabel Galaxy S6 yang sedang diisi dayanya itu. Leeds pun telah bicara kepada pihak Samsung.
Perusahaan berjanji untuk mengirimkan perangkat pengganti. Meski sudah lebih dari satu minggu, Leeds belum mendapatkan penggantinya.
Perusahaan juga menyebut tak mengetahui lebih lanjut tentang kasus tersebut. "Samsung sangat memerhatikan kualitas dan keselamatan jutaan keluarga yang menggunakan Galaxy S6," tutur Samsung.
"Hingga saat ini, Samsung belum dapat menemukan penyebabnya. Sulit untuk menentukan penyebab insiden ini. Namun Samsung telah berhubungan dengan Nyonya Leeds untuk langkah selanjutnya," kata Samsung
Bagi Samsung, pelanggan adalah prioritas pertama. Perusahaan Korea Selatan itu juga bakal bekerja sama dengan pengguna yang mengalami masalah serupa. "Kami terus menginvestigasi produk Samsung itu, apa pun alasannya," ujar Samsung.
(Tin/Why)