Sukses

Cacing Legenda Rakyat Ditemukan

Untuk kali pertama dalam dua dekade, cacing tanah Palouse ditemukan. Cacing ini telah menjadi legenda rakyat selama bertahun-tahun.

Liputan6.com, Spokane: Dua spesimen hidup cacing tanah raksasa Palouse berhasil ditangkap untuk kali pertama dalam dua dekade terakhir. Hewan itu adalah cacing yang menjadi legenda rakyat selama bertahun-tahun.

Beberapa laporan menyebut, cacing tersebut memiliki kebiasaan menyemburkan cairan dan beraroma seperti bunga lili. Namun penemuan ini menyangkal semua itu, karena Palouse tidak menyemprot, berbau seperti lili, dan bahkan tidak berukuran raksasa. Cacing dewasa berukuran antara sepuluh hingga dua belas inci.

Kulit Palouse bersifat translucent alias tembus pandang sehingga beberapa organ dalamnya terlihat. Mereka memiliki kepala merah muda dan berekor bulat. Cacing dewasa memiliki garis berwarna kekuningan di belakang kepala.

Cacing tanah Palouse pertama kali dikenal dunia ilmiah pada 1897 dalam sebuah artikel The American Naturalist karya Frank Smith. Cacing tersebut sempat dianggap punah hingga pada 2005 ditemukan kembali oleh seorang mahasiswa. Sayangnya, Palouse ditemukan mati terbelah dua.

"Hal terpenting adalah sekarang kita mendapat spesimen hidup," ucap Jodi Johnson-Maynard, pemimpin ekspedisi di Moskow, Idaho, Amerika Serikat, Rabu (28/4). "Kita bisa mendapat DNA dan menentukan deskripsi taksonominya."(AP/WIL/SHA)