Sukses

MacBook Pro Selamatkan Pria dari Penembakan di Bandara

Seorang pria mengaku selamat dari penembakan di sebuah bandara karena MacBook Pro yang disimpan di ranselnya.

Liputan6.com, Florida - Penembakan di ruang pengambilan bagasi Terminal 2 Bandara Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat pada 6 Januari 2017 menyebabkan kematian sedikitnya lima orang. Di balik peristiwa ini, seorang pria mengklaim MacBook Pro telah menyelamatkan nyawanya.

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari 9to5Mac, Selasa (10/1/2017), pria bernama Steve Frappier itu menjelaskan bahwa saat kejadian, ia berada di dekat area pengambilan bagasi. Ia mengaku saat itu mendengar suara tembakan senjata. Ia pun menjatuhkan diri untuk berlindung dari tembakan yang membabi buta.

Kepada reporter CNN Anderson Cooper, ia mengatakan, tepat saat ia jatuh ke lantai, ranselnya melindungi dari tembakan. Ia juga merasa bahwa ada sesuatu yang menghentak punggungnya, tetapi ia menyangka bahwa itu adalah sebuah koper jatuh.

"Ransel telah menyelamatkan nyawa saya. Saya terjatuh dan tas ini masih di punggung. Saat saya berbalik, ada satu titik di mana pelaku menembak ke arah saya, dan saya merasa ada peluru yang memantul," ujar Steve Frappier.

Ketika situasi sudah tenang, Frappier mengambil MacBook Pro itu dari ransel dan menemukan selongsong peluru dari kantong ransel. Peluru tersebut telah merusak laptopnya.

"Saat saya menyerahkan ransel itu ke FBI untuk diinvestigasi, mereka menemukan peluru di salah satu saku ransel," tutur Frappier. Belakangan diketahui bahwa peluru 9 mm itu dilesatkan dari senjata yang dipakai sang pelaku bernama Esteban Santiago.

FBI menduga peluru tersebut mengenai layar laptop, kemudian menembus hingga bodi aluminium dan baterai MacBook Pro. Selanjutnya, peluru itu disebut-sebut melesat ke luar melalui sisi ventilasi laptop.

Adapun kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, sebuah iPhone 5c yang berada di saku baju juga melindungi pemiliknya dari sebuah tembakan.

(Tin/Why)

Video Terkini