Sukses

Orang Indonesia Mau Pakai Smartphone Lokal, Asal...

Sebagian besar orang Indonesia memiliki ketertarikan untuk menggunakan smartphone merek lokal dengan sejumlah syarat tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Produk ponsel pintar atau smartphone yang beredar di Indonesia saat ini kebanyakan merupakan merek luar negeri. Hal itu diperkuat oleh data dari survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016.

Berdasarkan survei terhadap 1.020 responden di seluruh Indonesia tersebut, 93 persen di antaranya memakai merek ponsel luar negeri, sedangkan sisanya adalah pengguna merek lokal.

Android masih menguasai sebaran sistem operasi yang banyak digunakan orang Indonesia dengan persentase 79 persen. Kemudian sistem operasi buatan Apple, iOS, menyusul di belakangnya dengan persentase 19 persen. 

Meski demikian, bukan berarti orang Indonesia tak tertarik menggunakan produk smartphone merek lokal. Berdasarkan data yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (11/1/2017), sebagian besar responden memiliki ketertarikan untuk menggunakan smartphone merek lokal dengan sejumlah syarat tertentu.

Syarat-syarat yang dimaksud mencakup spesifikasi teknis, fitur, kemudahan penggunaan, murah, serta merek yang bagus. Bahkan, 53 persen responden menyebut akan menggunakan smartphone merek lokal yang memenuhi syarat tersebut sebagai ponsel utama.

Sementara 41 persen responden lainnya mengaku akan memakainya sebagai ponsel alternatif. Hanya, masih ada sekitar 6 persen responden mengatakan tak tertarik untuk memakai produk tersebut.

Lantas, merek smartphone apa yang paling banyak digunakan responden? Samsung nyatanya masih menjadi favorit dengan persentase pengguna 25,42 persen. Peringkat kedua diduduki oleh Apple dengan 17,70 persen, yang disusul Xiaomi dengan 14,78 persen.

Lalu perusahaan asal Taiwan, Asus, menduduki peringkat keempat dengan 12,24 persen dan Lenovo di peringkat kelima dengan 6,31 persen. Sementara pengguna lainnya menggunakan merek lain, seperti Oppo, Sony, LG, Smartfren, Vivo, Evercoss, Advan, Huawei, dan Nokia.

(Dam/Why)

Video Terkini