Sukses

Menguji Kamera Monokrom Huawei P9

Selama mengikuti rangkaian kegiatan Huawei P9 Media Trip di Banyuwangi, kami sempat memotret sejumlah objek di modus Monochrome.

Liputan6.com, Banyuwangi - Diwartakan sebelumnya, Huawei P9 memiliki "senjata mematikan" yang patut diwaspadai oleh kompetitornya yakni dual lens sensors yang merupakan hasil "racikan" bersama Leica, perusahaan kamera ternama dunia berbasis di Jerman.

Kedua sensor ini tidak bekerja masing-masing, melainkan secara bersamaan menghasilkan satu foto. Salah satu kelebihan dari cara kerja Huawei P9 ini adalah kemampuan memproduksi foto hitam-putih cukup dengan satu sentuhan jari melalui modus Monochrome.

Hasil foto monochrome Huawei P9.

Selama mengikuti rangkaian kegiatan Huawei P9 Media Trip di Banyuwangi, kami sempat memotret sejumlah objek di modus Monochrome. Salah satu objek foto yang menurut kami menarik untuk diabadikan dalam foto hitam putih adalah rumah adat Suku Osing atau biasa diucapkan Suku Using.

Rumah adat yang kami kunjungi berlokasi tepat di belakang Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Menurut informasi, bangunan rumah adat yang hampir seluruhnya menggunakan bahan kayu ini sudah mengusung desain tahan gempa. Struktur utamanya adalah empat tiang penyangga dengan mekanisme pasak pipih untuk menghubungkannya.

Yang unik adalah, rumah ini punya beberapa jenis atap dan setiap atap punya makna masing-masing, bahkan menunjukkan status sosial tertentu.

Setiap jenis atap memiliki makna dan keistimewaan yang berbeda. Perbedaan atap rumah adat Osing juga memiliki status sosial yang berbeda pula.

Hasil foto monochrome Huawei P9.

Tepat di belakang rumah, ada pula sumur yang kadang-kadang mengeluarkan aroma wangi. Dahulu sumur ini, juga daerah di sekitar rumah itu, merupakan bagian dari sungai yang diceritakan di legenda tentang Banyuwangi.

Hasil foto monochrome Huawei P9.

(Why/Ysl)