Liputan6.com, Tiongkok - Perusahaan pembesut drone seperti DJI rupanya punya alasan tersendiri menghadirkan fitur geofencing. Hal ini rupanya untuk menghindari adanya pengguna yang menerbangkan drone di ketinggian.
Disebutkan, menerbangkan drone di ruang udara tinggi bisa berakibat fatal dan membahayakan keselamatan.
Advertisement
Baca Juga
Contoh nyatanya, baru-baru ini seorang pria di Tiongkok ditangkap lantaran kedapatan menerbangkan drone terlalu dekat dengan sebuah pesawat penumpang.
Mengutip Ubergizmo, Kamis (19/1/2017), drone itu dikabarkan terbang di jalur pesawat yang hendak mendarat. Untungnya, tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski begitu, perusahaan penerbangan Capital Airlines mengkritik keras tindakan pilot drone itu.
Melalui sebuah rekaman yang beredar secara viral, polisi Provinsi Zhejiang memverifikasi keaslian video yang beredar itu dan melacak pemilik drone. Selanjutnya, pemiliknya ditangkap dengan tuduhan membahayakan keselamatan publik.
Dalam sebuah pernyataan kepada media IBTimes UK, perusahaan pembesut drone DJI turut angkat suara. Terkait video yang memperlihatkan drone terbang terlalu dekat dengan pesawat komersial, DJI mengutuk keras penggunaan teknologi di tempat-tempat yang berpotensi membahayakan keselamatan lalu lintas udara.
Drone flies dangerously close to jet in #Zhejiang province, person detained by police & incident is being investigated pic.twitter.com/vGN920IpJC
— People's Daily,China (@PDChina) January 16, 2017
(Tin/Cas)