Sukses

Tren Pengaruh Big Data untuk 2017, Apa Saja?

Cloudera menyebut ekosistem data pada tahun ini akan berkembang lebih pesat

Liputan6.com, Jakarta - Setahun terakhir, teknologi big data terus berkembang dan semakin siap digunakan kalangan pebisnis. Variasi penggunaan teknologi tersebut mencakup back-up, pemulihan, serta performa.

Big data memungkinkan pengguna tak sekadar menganalisa alasan terjadinya sesuatu, tapi juga proaktif meningkatkan hasil bisnis dan mengambil keputusan secara real-time. Sejumlah pakar pun turut mempelajari dan memprediksi pertumbuhan big data dan pasar analitik di seluruh dunia.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah industri yang kaya data seperti perusahaan jasa keuangan. Tak hanya itu, pemerintah maupun peneliti medis, termasuk perusahaan pertanian juga memafaatkan teknologi ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Revolusi big data sendiri saat ini disebut telah berada pada tahap yang lebih besar dibandingkan revolusi industri di masa lalu. Lantas, seperti apa pengaruh big data pada tahun ini, baik bisnis maupun perseorangan? Menurut Daniel Ng, Senior Director APAC, Cloudera dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (19/1/2017), menyebut ekosistem data akan dimulai tahun ini.

Pergeseran pasar dan pesatnya perubahan teknologi dalam mentransformasi bisnis membuat perusahaan tanpa tenaga profesional dengan teknologi terkini akan tertinggal. Bahkan, big data akan menjadi salah satu kemampuan yang diinginkan para di dunia kerja tahun ini.

Tahun lalu baik swasta dan pemerintah telah bersama-sama membangun lingkungan yang mendukung teknologi dan kemampuan data. Guna mengimbangi dan menciptakan tenaga kerja di bidang tersebut, pada 2017 pemerintah bersama institusi akademis diharapkan dapat menghadirkan open data dan program pelatihan keterampilan.

Di samping itu, dengan dunia yang semakin terkoneksi ditambah perangkat yang kian pintar, sistem otonomos dipilih sebagai tahap selanjutnya dalam revolusi big data. Machine Learning memungkinkan penciptaan algoritma kompleks untuk mendorong perilaku yang tak biasa.

"Sejauh ini, pengolahan data Internet of Things (IoT) memungkinkan pengguna memperoleh lebih banyak informasi data dan informasi mutakhir secara real-time. Pada 2017, big data akan terus memainkan peran besarnya dalam mengembangkan algoritma untuk menjadi kekuatan pendukung sistem otonomos," ujarnya.

Big data juga memainkan peran penting dalam melindungi perusahaan dan aset dari ancaman siber. Peperangan melawan kejahatan siber di masa depan akan sangat bergantung pada pemanfaatan data untuk tujuan keamanan siber.

Teknologi yang terus berkembang dan dunia semakin terhubung, inovasi yang lebih besar akan meningkatkan kualitas kehidupan dari hari ke hari. Jadi, pelanggaran keamanan yang semakin canggih dan masalah privasi akan menjadi pusat perhatian, terutama hal yang tak bisa dicegah atau diatasi dengan teknologi keamanan lama atau tradisional.

Untuk tahun ini, perusahaan diharapkan dapat lebih fokus pada implementasi platform keamanan siber yang terukur. Selain itu, penerapan machine learning untuk mendeteksi anomali akan memungkinkan perusahaan untuk terus mendeteksi perilaku mencurigakan di end point secara lebih cepat dan akurat.

(Dam/cAS)