Liputan6.com, Mountain View - Perdebatan seringkali terjadi saat pengguna 'cek-cok' soal lebih asyik menggunakan sistem operasi (OS) yang mana: iOS atau Android. Faktanya, setiap OS punya kelebihan dan kekurangan yang pada akhirnya kembali ke preferensi pengguna.
Terlepas dari asyik tidaknya, Android ternyata masih terjangkit malware yang berbahaya ketimbang iOS.
Advertisement
Baca Juga
Wajar saja, mengingat Android adalah OS yang ekosistemnya terbuka. Berdasarkan laporan Google, ada sekitar 25 ribu aplikasi Android yang masih terindikasi malware hingga saat ini.
Jika kamu termasuk pengguna Android, jangan khawatir. Sebab, seperti dilansir The Next Web pada Jumat (20/1/2017), tim engineer Google tengah menangulanggi keberadaan malware tersebut sebelum akhirnya membuat perangkat terinfeksi.
Sebetulnya, setiap aplikasi yang akan diterbitkan di Play Store sudah melewati proses scanning malware. Sayangnya, proses tersebut bukan menjadi jaminan. Aplikasi yang sudah diunduh nyatanya masih berisiko menularkan malware ke perangkat.

Dengan begitu, tim engineer Google melakukan metode transmisi data aplikasi dari perangkat Android ke server Google. Jika transmisi terputus, mereka akan melakukan review aplikasi terkait untuk melihat jenis malware apa yang 'menyusup' di dalam aplikasi itu.
Bagaimanapun, Google memperingatkan kepada pengguna Android agar lebih berhati-hati ketika mengunduh aplikasi di Play Store.
Salah satu bentuk antisipasinya adalah dengan melihat review pengguna lain dan kroscek kembali validitas dari aplikasi tersebut, seperti nama developer dan rating aplikasi.
(Jek/Cas)