Liputan6.com, Jakarta - Beredarnya pesan broadcast yang mengajak pengguna bergabung di salah satu BBM Channel cukup meresahkan. Pesan tersebut berisikan undangan dengan iming-iming update terbaru secara otomatis dan ditawari akses BBM cuma-cuma tanpa kuota.
Pihak BBM, lewat akun Twitter resminya @BBM, menyatakan bahwa pesan broadcast tersebut palsu. Dalam klarifikasinya, BBM Channel tersebut palsu dan pengguna diimbau untuk tidak menyebarkan pesan yang diterima, apalagi bergabung ke dalam channel tersebut.
"Bagi para pengguna BBM, harap tidak bergabung dan menyebarkan akun saluran (channel) palsu C0035E285, seperti pada gambar di bawah ini. Terima Kasih," cuit akun @BBM pada Jumat (20/1/2017) lalu.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, untuk mengantisipasi hal serupa, pengguna disarankan untuk lebih teliti lagi jika menerima jenis pesan broadcast.
Kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (21/1/2017), pakar keamanan siber dan kriptografi Pratama Persadha menyarankan agar pengguna tak perlu khawatir jika terlanjur bergabung di channel itu, karena mereka bisa langsung keluar.
Ada cara mudah agar mereka tak terpancing sebuah pesan broadcast BBM, yakni mengkroscek keakuratan pesan tersebut. Jika menawarkan yang aneh-aneh, bisa jadi pesan tersebut memiliki tendensi tertentu.
"Kalau sudah terlanjur join sih bisa keluar, semoga pengguna yang tergabung menjadi member channel palsu ini tidak meng-klik tautan aneh atau membuka gambar sembarangan," kata pria yang juga Chairman CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) ini.
Pratama juga menekankan kepada pengguna untuk tidak tergoda dengan iming-iming pesan broadcast palsu yang mengajak ke channel tertentu. Terlebih, pengguna BBM tidak tahu channel tersebut valid atau tidak.Â
"Konsep BBM dulu kan hanya chatting, sekarang berubah fungsi menjadi media. Nggak usah buka media lain, semua tersentralisasi di BBM. Mau ngapain-ngapain udah ada di BBM semua. Nah, dengan berubah fungsinya BBM, semua orang bebas bisa bikin channel, ini semacam fanpage di Facebook. Tujuan utamanya mencari user yang banyak," jelasnya.
(Jek/Cas)