Liputan6.com, Jakarta - CEO Kitabisa.com Alfatih Timur menjadi salah satu pembicara di acara Inspirato yang digelar di SCTV Tower, Jakarta, pada Selasa (24/1/2017).
Kepada para audiens yang merupakan mahasiswa dari beberapa daerah di Jakarta dan pulau Jawa, pria yang akrab disapa Timmy ini berbagi seputar informasi soal startup besutannya, yaitu situs crowdfunding (urun dana) online yang ingin memboyong nilai gotong royong ke ranah digital.
Ia mengatakan, Kitabisa.com memiliki misi untuk membawa perubahan sosial dengan dampak besar secara online. Selain itu, ia juga ingin mengubah pola netizen memandang isu sosial.
Advertisement
"Ketika kebanyakan (netizen) melihat isu-isu sosial yang terjadi, mereka hanya sekadar memberikan likes atau mengucapkan doa di kolom komentar. Karena itu, Kitabisa.com hadir untuk membuat netizen aware bahwa mereka bisa do something more dengan menggalang dana," ujar Timmy.
Sekadar informasi, Kitabisa.com memungkinkan orang menggalang dana untuk beragam tujuan, seperti kegiatan sosial, bahkan tak menutup kemungkinan donasi guna mewujudkan sebuah ide kreatif.
Timmy memaparkan, ada beberapa kategori yang tersedia di Kitabisa.com, di antaranya Kesehatan, Hewan, Pendidikan dan Beasiswa, Rumah Ibadah, Personal Gift, Bencana Alam, Isu Nasional, Celebrity Fundraising, dan Personal Challenge Fundraising. Sejak berdiri dari 2013 lalu, Kitabisa.com sudah mengantongi lebih dari tiga ribu kampanye dengan nilai lebih dari RP 65 miliar.
Baca Juga
"Tagline kami adalah ingin menghubungkan orang baik karena kami yakin banyak sekali orang baik yang ada di Indonesia. Nah, kami mengumpulkan mereka supaya bisa muncul banyak proyek-proyek kebaikan yang menakjubkan," lanjut pria lulusan Universitas Indonesia ini.
Salah satu kampanye yang cukup menyorot perhatian adalah kisah Roger, penjual pulsa yang mangkal di kawasan kampus IPB. Pria bernama asli Cecep Hidayatulloh tersebut dibantu oleh mahasiswa IPB untuk naik umroh. Lewat Kitabisa.com, penggalangan dana umroh Roger mengantongi Rp 136 jutaan dari jumlah yang seharusnya ditargetkan, yakni hanya Rp 40 juta.
"Ini adalah salah satu contoh bahwa internet memegang peran penting dalam gerakan sosial. Kisah pak Roger hanya segelintir dari banyak kisah-kisah kampanye yang lain di Kitabisa.com. Kami yakin, akan banyak proyek-proyek besar lahir dari Kitabisa.com melalui donasi masyarakat," timpalnya.
Selain kampanye untuk Roger, kampanye urun dana dengan nilai terbesar adalah Masjid Chiba di Jepang, yang mencapai Rp 3,2 miliar. Beberapa kampanye populer lainnya adalah Banjir Garut dengan nilai Rp 883 juta, Rio Haryanto dengan nilai RP 273 juta, dan Shelter Garda Satwa Indonesia dengan nilai Rp 285 juta.
Sementara tokoh publik yang menjadi campaigner di Kitabisa.com antara lain Ridwan Kamil, Dian Sastro, dan Rhenald Kasali.
“Siapa saja bisa galang dana di Kitabisa, mulai dari membantu biaya medis teman yang sakit, patungan untuk memberikan beasiswa, hingga membangun rumah ibadah. Tinggal buka website kami dan klik tombol galang dana," papar Timmy.
Sekadar informasi, Kitabisa.com merupakan startup yang mendapatkan seed funding pada 2015 lalu. Kini, Kitabisa.com memiliki 18 karyawan. Timmy mengungkap, Kitabisa.com mengambil 5 persen dari biaya donasi yang terkumpul, hal ini berlaku untuk semua kampanye, kecuali bencana alam.
"Kita tetap mendapatkan pemasukan, karena Kitabisa.com adalah startup yang bergerak di bidang social enterprise, yakni perusahaan yang bergerak di bidang sosial," pungkasnya.
(Jek/Why)