Sukses

Pascaakuisisi oleh Microsoft, LinkedIn Rugi Rp 1,3 Triliun

LinkedIn juga punya andil dalam kerugian Microsoft senilai $ 100 juta atau sekira Rp 1,3 triliun dalam hal laba bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Kamis (26/1/2017) Microsoft melaporkan pendapatan kuartal keduanya. Dalam laporan itu terungkap perusahaan yang baru saja diakuisisi oleh Microsoft, LinkedIn menyumbang pemasukan US$ 228 juta atau sekira Rp 3 triliun. Namun di sisi lain LinkedIn juga punya andil dalam kerugian senilai US$ 100 juta atau sekira Rp 1,3 triliun dalam hal laba bersih.

Dikutip dari Venture Beat, Jumat (27/1/2017), Microsoft telah membukukan total pendapatan US$ 26,1 miliar (sekitar Rp 348 triliun) untuk kuartal tersebut, sehingga saham LinkedIn kurang dari 1 persen.

Lebih lanjut, Rp 3 triliun yang dimaksud di atas juta belum dapat dinilai baik atau buruk karena selama kuartal itu LinkedIn belum menjadi bagian dari Microsoft secara utuh. Seperti diketahui, kesepakatan akuisisi tersebut dirampungkan baru-baru ini.

Meskipun demikian, pada kuartal kedua 2016, LinkedIn melaporkan telah mencatatkan pendapatan sebesar US$ 933 (sekitar Rp 12,4 triliun), dengan laba per saham yang mencapai US$ 1,13 (sekitar Rp 15 ribu). LinkedIn melaporkan pula kerugian senilai US$ 118 juta (sekitar Rp 1,5 triliun).

Sekadar informasi, Microsoft merampungkan akuisisi terhadap Linkedin dengan nilai $26,2 miliar atau sekitar Rp 349,45 triliun. Kedua perusahaan menyebut akuisisi tersebut telah rampung pada Kamis (8/12/2016).

Dalam sebuah memo internal, sebagaimana dirangkum dari Tech Crunch, Jumat (9/12/2016), CEO LinkedIn Jeff Weiner memaparkan bagaimana kedua perusahaan akan bekerja bersama-sama dan bagaimana kedua perusahaan akan tetap berjalan secara independen.

LinkedIn saat ini memiliki lebih dari 400 juta pengguna terdaftar. Dengan jumlah pengguna tersebut, LinkedIn menjadi situs jejaring profesional terbesar di dunia.

(Why/Cas)