Liputan6.com, Jakarta - Huang Wenhua dan timnya di Northwest Institute of Nuclear Technology di Xi'an menggarap sebuah senjata gelombang mikro canggih selama lebih dari 6 tahun. Senjata ini baru saja meraih National Science and Technology Progress Award di Tiongkok.
Untuk sebuah senjata canggih, ukurannya cukup kecil, sehingga secara teoretis senjata ini terbilang portabel untuk bisa dibawa di kendaraan darat dan pesawat. Meski kecil, senjata ini cukup kuat untuk menghadapi sistem elektronik musuh. Sebuah senjata gelombang mikro seperti ini bahkan bisa dipasang ke rudal atau drone.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Popular Science, Sabtu (28/12/2017), pada umumnya senjata gelombang mikro mematikan sistem elektronik dengan cara membombardir target dengan pulsa energi antara 300 dan 300.000 MHz. Energi ini diarahkan sedemikian rupa untuk mengganggu dan membebani sirkuit elektronik musuh hingga kemudian sistem musuh mati.
Makin tinggi energi yang dihasilkan, makin besar pula gangguan (dan bahkan kerusakan fisik untuk beberapa senjata gelombang mikro bertenaga sangat tinggi) dari sistem elektronik yang ditargetkan seperti mesin dan sistem komunikasi.
Dari sisi pertahanan, senjata gelombang mikro bisa menjadi bagian dari perangkap elektronik di peperangan, untuk menyergap dan melumpuhkan kendaraan dan robot musuh. Dalam pertempuran jarak dekat, senjata ini dapat dipasang di kendaraan, kapal perang, dan pesawat, untuk menonaktifkan dan mengalihkan perhatian rudal, drone kecil, dan bahkan perangkat elektronik pribadi dan kendaraan dari kekuatan musuh.
Dari sisi kemampuan menyerang, senjata ini mampu menonaktifkan pertahanan canggih seperti SAM (Surface to Air Missile); mengacaukan radar musuh, komunikasi, dan sistem kontrol; melumpuhkan batalyon tank; dan bahkan menetralisir senjata elektronik lainnya.
(Why/Isk)