Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan imigrasi yang baru dikeluarkan oleh Donald Trump, mendulang berbagai kecaman dari banyak pihak di dunia. Kecaman terkini datang dari dua tokoh berpengaruh di industri gim: Vlambeer dan Playdots.
Usai Trump mengumumkan kebijakan tersebut, Vlambeer--studio gim Belanda yang membuat Ridiculous Fishing, Luftrausers, dan Nuclear Throne--mendonasikan pendapatan yang diperoleh dalam dua puluh empat jam setelah ia melontarkan respons ini, ke American Civil Liberties Union.
Advertisement
Baca Juga
Co-founder Vlambeer Rami Ismail menegaskan, donasi ke ACLU tersebut merupakan salah satu bentuk penolakannya terhadap kebijakan Trump, melalui tagar #MuslimBan. Demikian menurut informasi yang dikutip dari laman Mashable, Senin (30/1/2017).
Ismail terbilang cukup vokal di industri gim, khususnya dalam pengembangan dan perjuangannya untuk kesamaan hak bagi studio atau pengembang gim indie.
Â
Trump's America is a land of cowards, & home of the selfish
— Rami Ismail (@tha_rami) January 29, 2017
All the Americans fighting the #MuslimBan today do deserve the original lyrics.
If you're American, please oppose the #MuslimBan, & support Muslims around you. My voice as a Dutch Muslim has no weight here. Yours does.
— Rami Ismail (@tha_rami) January 29, 2017
All of the messages of support I received today do matter. They do make a difference. Let other Muslims know you've got their back, too.
— Rami Ismail (@tha_rami) January 29, 2017
Serupa dengan Ismail, CEO Playdots Inc Paul Murphy mengungkapkan dukungan serupa terhadap tagar #MuslimBan lewat akun Twitter.
.@dots is taking a stand. We are showing this to all of our players. 3-4 million people will see this soon #MuslimBan (thx @karaswisher) pic.twitter.com/5qwrVkuNF1
— Paul Murphy (@paulbz) January 29, 2017
Ternyata, bukan hanya Vlambeer dan Playdots semata yang melakukan protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. Cardboard Computer--pembesut gim indie Kentucky Route Zero--pun memberikan diskon terhadap gim buatannya sebesar 50 persen, dengan seluruh pendapatan akan didonasikan ke ACLU.
(Ysl/Why)