Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini publik dikejutkan dengan rekaman percakapan antara Rizieq Shihab dan Firza Husein via aplikasi chat dan menjadi viral di media sosial. Pengacara Rizieq membantah informasi yang tersebar luas itu. Dia menyebut telepon genggam kliennya dikloning.
Lantas, apakah mungkin untuk mengkloning sebuah kartu SIM?
Jawabannya mungkin. Menurut penelusuran Tekno Liputan6.com, Senin (30/1/2017), sebenarnya ada sejumlah cara untuk melakukan klon kartu SIM.
Advertisement
Salah satu modus yang kini kerap ditemui adalah "SIM Swap fraud". Modus ini sebenarnya kerap digunakan para pelaku kejahatan untuk membobol akun perbankan korban.
Pada dasarnya, cara ini memanfaatkan nomor atau kartu SIM yang diambil alih tanpa sepengetahuan korban. Lalu, nomor yang sudah diambil itu digunakan untuk mengakses akun perbankan korban atau memakainya untuk keperluan lain.
Baca Juga
Untuk menjalankan aksinya, para pelaku memerlukan data korban terlebih dulu. The Guardian melaporkan sejumlah cara dapat dilakukan untuk mengetahui informasi korban, seperti email phising atau jaringan kriminal lain.
Lalu, para pelaku dapat memanfaatkan data tersebut untuk meminta penggantian kartu SIM pada operator seluler dengan beragam alasan. Setelah berhasil mengambil alih nomor korban, pelaku dapat dengan mudah memanfaatkan nomor tersebut.
Cara lain yang kerap digunakan adalah menggunakan software atau pembaca kartu SIM. Namun, cara ini sangat tidak mungkin dilakukan tanpa akses ke kartu SIM asli.
Kendati demikian, bukan berarti tak ada cara untuk mengetahui apakah sebuah kartu SIM telah dikloning. Apabila ada telepon ke nomor asing tanpa diketahui, bisa saja kloning telah dilakukan.
Selain itu, apabila pengguna merasa susah dihubungi di saat telepon tak sibuk, ada kemungkinan kartu telah dikloning. Untuk itu, selalu pastikan untuk tak memberi akses telepon genggam ke orang tak dikenal.
Lalu, pengguna juga tak perlu menjawab telepon yang berasal dari nomor atau kode area asing. Pun ketika diangkat, sebaiknya segera akhiri pembicaraan dan jangan memencet tombol yang diminta.
Membantah
Pihak Rizieq Shihab membantah tegas adanya pembicaraan melalui chat antara Rizieq dengan Firza, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana.
"Setelah aksi damai 411 (4 November 2016), Habib (Rizieq) sudah tidak pernah pegang telepon lagi. Yang pegang itu istri, anak, dan teman-teman dekat Habib," ujar pengacara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Kapitra Ampera, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (30/1/2017).
Alasan Rizieq tidak memegang telepon beragam. Salah satunya adalah karena ada kekhawatiran telepon yang dipegangnya dikloning orang atau pihak lain.
"Jadi, apa yang tersebar itu jelas bukan Habib. HP dia sudah dikloning. Dan itu rekayasa keji dan fitnah busuk," ujar Kapitra.
Alasan lain, usai memimpin aksi 411 Rizieq selalu sibuk menerima tamu. "Habib dari mulai bangun tidur sudah banyak tamu. Tidak ada lagi waktu chat-chat seperti itu," Kapitra menjelaskan.
Namun, dari beberapa potongan gambar percakapan yang tersebar, diketahui percakapan tersebut dilakukan pada Agustus 2016 atau tiga bulan sebelum aksi damai 411 digelar.
(Dam/Isk)