Liputan6.com, Boston - Kebijakan untuk warga imigran Amerika Serikat (AS) yang dikeluarkan Donald Trump ternyata tak hanya diprotes perusahaan teknologi. Industri gim juga melakukan langkah serupa. Banyak di antara mereka yang menentang kebijakan tersebut.
Salah satunya adalah pengembang gim asal Negeri Paman Sam, Harmonix, yang merupakan pengembang gim Rock band. Mereka mengeluarkan pernyataan resmi dari akun Twitter-nya, @Harmonix.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kicauannya, Harmonix mengajak netizen untuk terus berkoar menentang kebijakan yang dibuat orang nomor satu di AS tersebut.
“Kami ingin mendorong kalian semua untuk terus bersatu, secara konstruktif dan membuat suara kita semua didengar,” kicau Harmonix sebagaimana dikutip Gamespot, Selasa (7/2/2017).
Selain itu, pengembang gim yang bermarkas di Boston tersebut juga mengunggah gambar berisi tulisan soal larangan imigran dari tujuh negara mayoritas Islam, seperti Irak, Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman.
“Harmonix didirikan oleh salah satu imigran dari Timur Tengah. Banyak dari kami merupakan anak-anak dari para imigran. Kami benar-benar percaya jika yang terbaik dari Harmonix itu mengalir dari beragam perspektif individu berbakat, mencakup etnis, jenis kelamin, orientasi seksual, budaya, dan agama yang berbeda,” ujarnya.
We encourage everyone to work together constructively to make your voices heard. pic.twitter.com/tM07yqygiL
— Harmonix (@Harmonix) February 1, 2017
Selain Harmonix, ada sejumlah perusahaan gim yang juga menolak mentah-mentah kebijakan Trump, seperti organisasi di balik ajang E3 (Electronic Entertainment Expo), yaitu Entertainment Software Association.
Mereka juga mengeluarkan pernyataan untuk mendesak Gedung Putih agar mengambil tindakan soal program pekerja asing dan imigrasi.
Our statement on the new travel policy issued this weekend: https://t.co/E3hqtqOq6d pic.twitter.com/EC1XsMWc3Q
— ESA Gov Affairs (@ESAGovAffairs) January 30, 2017
(Jek/Isk)