Liputan6.com, Jakarta - SpaceX dilaporkan memiliki rencana besar untuk roket besutannya, Falcon 9. Perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu berencana untuk meluncurkan roket lebih sering pada tahun ini.
Dikutip dari The Verge, Rabu (8/2/2017), President SpaceX Gwynne Shotwell menuturkan perusahaan sebisa mungkin ingin meluncurkan roket setiap dua atau tiga minggu sekali sepanjang 2017.
Apabila berhasil, rencana tersebut akan menjadi peluncuran tercepat yang pernah dilakukan SpaceX dalam setahun. Kendati demikian, rencana tersebut sebenarnya telah dicanangkan sejak tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Ketika itu, Shotwell juga menuturkan seharusnya Falcon 9 bisa lebih sering meluncur pada 2016. Namun, rencana itu ternyata belum sepenuhnya berhasil.
Penyebabnya adalah kegagalan saat peluncuran roket Falcon 9 pada September 2016. Akibatnya, perusahaan yang berbasis di California itu hanya bisa meluncurkan 8 kali misi Falcon dari sekitar 12 kali misi sepanjang 2016.
Sebagai informasi, penyelidikan atas penyebab kecelakaan dari misi terakhir Falcon 9 di 2016 itu sendiri telah terungkap. Bersama FAA dan NASA, SpaceX telah meninjau semua materi dan data rekaman dari peluncuran yang dilakukan di Cape Canaveral tersebut.
Hasil investigasi mengarah pada masalah saat pengisian bahan bakar prapeluncuran yang berakibat roket meledak. SpaceX sendiri akan memberlakukan perbaikan jangka pendek dan panjang agar kejadian serupa tak terulang.
Kegagalan dari peluncuran roket Falcon 9 tersebut juga berakibat pada satelit milik Facebook. Satelit milik Facebook yang bernama Amos-6 turut hancur saat uji coba peluncuran roket milik SpaceX tersebut.Â
(Dam/Ysl)