Sukses

Rusia Akan Serahkan Snowden ke AS sebagai 'Hadiah' untuk Trump?

Sumber intelijen AS telah memperoleh informasi yang mengatakan Rusia mungkin mengekstradisi Snowden sebagai "hadiah" untuk Donald Trump

Liputan6.com, Jakarta - Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang membeberkan detail kegiatan intelijen AS, telah tinggal di pengasingan di Moskow sejak 2013. Sekarang, ia bisa saja dikirim pulang ke AS untuk menghadapi tuduhan spionase.

Menurut NBC, sebagaimana dikutip dari Fortune, Minggu (12/2/2017), sumber-sumber intelijen AS telah memperoleh informasi yang mengatakan Rusia mungkin mengekstradisi Snowden sebagai "hadiah" untuk memenangkan hati presiden baru AS, Donald Trump. Pemerintahan AS sebelumnya di masa Obama menggambarkan Snowden sebagai sosok "pengkhianat" yang harus dieksekusi.

Namun pengacara Snowden mengatakan ia tidak memiliki informasi tentang kabar ini. Laporan NBC mengutip informasi dari dua sumber di kalangan intelijen AS. Berikut ini potongan laporan tersebut.

"Seorang pejabat senior AS yang telah menganalisis serangkaian laporan intelijen sangat sensitif, yang memerinci pertimbangan Rusia, mengatakan penyerahan Snowden adalah salah satu dari beberapa "hadiah" untuk "menjilat" Trump. Sumber kedua mengonfirmasi (tindakan) intelijen tentang pembicaraan itu dan mencatat pertimbangan itu telah dikumpulkan sejak pelantikan (Trump)."

Jika laporan itu akurat, dan jika Snowden diekstradisi, tentu ini akan menjadi sensasi. Di lingkungan intelijen Snowden dipandang sebagai pengkhianat oleh banyak orang.

Namun orang-orang melihat dia sebagai whistle-blower yang mengungkap aktivitas pemerintah AS mengawasi dan mengumpulkan data-data telepon dan internet orang Amerika.

Tahun lalu pendukung Snowden meluncurkan kampanye, yang didukung oleh produser dan sutradara film Oliver Stone, untuk mendapatkan pengampunan bagi Snowden, tetapi kampanye ini gagal membujuk Obama. Banyak pihak menilai nasib Snowden di pemerintahan Trump pun tampaknya tak jauh berbeda.

(Why)

Video Terkini