Sukses

Bergaji Tinggi, Ahli Mobil Otonomos Google Kok Mengundurkan Diri?

Meski bergaji tinggi, beberapa karyawan mobil otonomos Google malah mengundurkan diri. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Induk perusahaan Google, Alphabet, kehilangan banyak ahli di bidang mobil otonomos. Mengutip laporan Business Insider, Rabu (15/2/2017), mereka rela meninggalkan perusahaan lantaran ditawari pembayaran besar oleh Google berdasarkan valuasi divisi mobil otonomos milik Google itu.

Dengan pembayaran yang sangat besar, karyawan mendapatkan insentif lebih sedikit untuk tetap berada di perusahaan. Beberapa karyawan lain ke luar dari Google karena hendak memulai startup yang mengembangkan mobil otonomos.

Bloomberg menyebut, para ahli mobil otonomos di Google ini mendapat bayaran sangat banyak, sehingga membuat mereka justru ingin meninggalkan perusahaan. Pembayaran besar itu tampaknya bukan alasan satu-satunya alasan para petinggi divisi mobil otonomos Google untuk mengundurkan diri. Meski begitu, alasan tersebut dianggap jadi satu alasan paling signifikan.

Juru bicara Waymo, divisi Google yang menangani mobil otonomos menolak berkomentar terkait hal ini. Tak jelas apa alasan Google memberikan pembayaran sangat besar pada karyawan yang mengundurkan diri.

Dikabarkan, beberapa petinggi Waymo meninggalkan perusahaan di antaranya Mantan Kepala Divisi Chris Urmson serta pembesut startup Argo AI Bryan Salesky. Salesky memulai startup tersebut dengan investasi senilai US$ 1 miliar (setara Rp 13,3 triliun) dari Ford, pekan lalu.

Waymo sendiri memilih untuk keluar dari anak perusahaan Alphabet X yang begitu ambisius untuk membuat kendaraan menuju bulan pada Desember lalu. Tujuan Waymo lepas dari Alphabet X adalah untuk bermitra dengan produsen mobil pihak ketiga guna menambah kemampuan otonomos.

Saat ini Waymo sudah bermitra dengan Chrysler dan sedang membicarakan kemitraan dengan Honda. Kemungkinan juga, Waymo bakal menghadirkan layanan ride-sharing dengan mobil otonomos.

(Tin/Why)