Liputan6.com, Jakarta - Salah menulis huruf terkadang bisa berakibat sangat fatal. Beberapa hari lalu, mata uang digital Zcoin mengumumkan, gara-gara penulisan yang salah (typo), hacker yang tak diketahui identitasnya berhasil mencuri US$ 400 ribu atau sekitar Rp 5,33 miliar.
Zcoin mirip dengan Bitcoin, yakni mata uang digital yang didukung oleh cryptography dan tak terkait dengan satu bank sentral apa pun.
Zcoin berdasarkan pada Zerocoin, sebuah protokol software yang dikembangkan untuk menghadirkan keuangan pribadi yang benar-benar anonim. Sayangnya, saat mengimplementasikan sistem tersebut, Zcoin membuat kesalahan.
Advertisement
"Kemarin, tim kami menemukan sebuah bug dalam implementasi Zerocoin," ujar Community Manager Zcoin Reuben Yap dalam unggahan blog sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Selasa (21/2/2017).
"Terdapat satu huruf yang salah ketik yang akhirnya memungkinkan penyerang menciptakan transaksi Zerocoin dalam jumlah besar," kata Yap menambahkan.
Baca Juga
Dengan kata lain, pihak Zcoin menuliskan satu huruf yang salah pada kode mereka sehingga memungkinkan hacker untuk mencuri koin-koin yang ada dengan beberapa kali transaksi. Yap menekankan, tak ada sesuatu yang salah dengan cryptography Bitcoin, typo adalah masalah utamanya.
"Eksploitasi ini terjadi karena ada bug dalam kode dan bukan kelemahan dari cryptography. Bug yang ada ditimbulkan karena kesalahan pengetikan. Kemudian, memungkinkan penyerang menggunakan kembali bukti valid dan melakukan transaksi pembelanjaan dengan Zerocoin," tulis Yap dalam blog.
Singkatnya, ini karena kesalahan manusia, bukan karena kelemahan dalam sistem Zcoin, demikian menurut Yap.
"Dari apa yang kami lihat, penyerang sangat canggih. Dia melakukan banyak hal untuk menyamarkan jejaknya melalui banyak rekening pertukaran dan sangat berhati-hati saat mendeposit dan melakukan penarikan selama beberapa minggu," tulis Yap.
Lebih lanjut, Yap mengestimasi, hacker telah mencuri 370 ribu Zcoin yang kini hampir semuanya terjual, kecuali 20 ribu Zcoin. Sementara sebagian telah terserap di pasar dengan keuntungan sekitar 410 Bitcoin (lebih dari US$ 400 ribuaan atau Rp 5,33 miliar).
(Tin/Isk)