Sukses

Dua BUMN Teknologi Rombak Susunan Direksi

Dua BUMN yang bergerak di bidang teknologi menyegarkan jajaran direksinya guna raihan target maksimal.

Liputan6.com, Bandung - Dua badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang teknologi di Kota Bandung, Jawa Barat, menyegarkan jajaran direksinya guna raihan target maksimal.

PT Inti, BUMN bidang telematika yang berdiri sejak 1974, melalui Keputusan Menteri BUMN No. SK-31/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia tertanggal 14 Februari 2017, mengubah susunan direksinya.

Dengan SK tersebut, Direktur Utama sebelumnya yakni Tikno Sutisna digantikan Darman Mappangara. Ia sebelumnya menjabat Direktur Operasi 1 pada 2016 di PT Len Industri (Persero), BUMN lainnya di bidang yang fokus bidang elektronika dan energi terbarukan.

Darman juga sempat menjabat sebagai Direktur Teknologi & Manufaktur selama periode 2007-2016, serta Ketua Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk periode 2010-2012 di PT Len Industri (Persero).

Selain itu, pria kelahiran Makassar, 11 Januari 1968 itu juga bertugas sebagai Komisaris Utama di PT Surya Energi Indotama, hingga akhir masa jabatannya di PT Len Industri (Persero).

Dengan perubahan ini, maka susunan direksi menjadi Darman Mappangara (Direktur Utama), Adiaris (Direktur Bisnis), dan Nilawati Djuanda (Direktur Keuangan). Dua nama terakhir adalah susunan direksi lama yang bertugas periode 2014-2017.

Manajer Komunikasi PT Len Industri Donny Gunawan mengatakan, langkah ini juga menugaskan Priadi Ekatama Sahari menjadi Direktur Keuangan dan SDM di BUMN yang berdiri sejak tahun 1965 tersebut.

"Priadi sebelumnya menjabat Direktur di PT PPA Finance, salah satu anak perusahaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA). Sementara posisi yang ditinggalkan Darman Mappangara akan diisi Adi Sufiadi yang sebelumnya menjadi Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri selama tahun 2016," papar Donny di Bandung, belum lama ini. 

Menurutnya, penyegaran tersebut diperlukan karena PT Len Industri pada tahun ini menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun dari Rp 2.3 triliun di tahun 2016, dengan tujuan utama memperbesar margin laba perseroan pada tahun ini.

(Msu/Isk)