Liputan6.com, Jakarta - Bank Bukopin berkolaborasi dengan PT Kibar Kreasi Indonesia dalam menghadirkan pusat inkubasi startup bernama BNVLabs.
Adapun startup yang akan dibina oleh keduanya adalah startup yang bergerak di bidang financial technology (fintech). Menurut Bukopin hal ini perlu dilakukan, sebab perkembangan industri keuangan perbankan bakal berubah.
"Kenapa kami mendukung startup? Dunia tengah berubah dan kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak terlihat. Misalnya, pembayaran dan transaksi melalui pulsa, dan lain-lain," kata Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengakui seiring dengan kemajuan infrastruktur komunikasi dan perangkat mobile, fintech bakal berkembang lebih kuat dan jadi pesaing bagi industri perbankan. "Saya berpikir, kalau mau sustain, perbankan jangan hanya melihat pasar saat ini (perbankan) tapi lihat pasar 20 tahun ke depan yang akan berubah," jelas Glen.
Menurutnya, selain untuk inovasi perusahaan, dukungan terhadap startup ini merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan 1000 Startup yang diinisasi pemerintah Joko Widodo dan diharapkan bisa tercapai pada 2020.
BNVLabs diharapkan dapat menciptakan banyak pelaku startup fintech yang mampu memberikan solusi untuk financial inclussion di Indonesia.
Sementara, Chief Executive Kibar Yansen Kamto mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk membantu startup digital khususnya di bidang fintech agar tumbuh subur.
Melalui BNVLabs, baik Bukopin maupun Kibar berupaya menghadirkan program terintegrasi yang mendorong berkembangnya ekosistem fintech. BNVLabs juga menyediakan ruang eksperimen yang menjadi katalis bagi pendiri startup, kreator, dan kolaborator untuk menciptakan solusi di bidang finansial.
BNVLabs akan fokus pada tiga elemen utama, di antaranya membangun tim inovasi (people) untuk menghubungkan Bank Bukopin dengan pelaku fintech. Kedua, menjalankan program inkubasi startup dengan mengintegrasikan solusi digital yang memaksimalkan sistem perbankan yang sudah berjalan. Terakhir, keduanya mendirikan co-working space untuk berkolaborasi dengan orang dari berbagai bidang.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyambut baik kolaborasi kedua pihak. "Program 1000 itu adalah sebuah gerakan, bukan milik Kemkominfo atau Kibar saja. Pemerintah tidak bisa mencapainya sendiri, semua harus dilakukan keroyokan. Saya apresiasi langkah yang dilakukan Bukopin ini," tutur pria karib dipanggil Chief RA itu.
(Tin/Cas)