Liputan6.com, Jakarta - CEO Yahoo Marissa Mayer memastikan akan membagi bonus tahunan dan hibah ekuitasnya kepada para karyawannya. Keputusan itu diambil menyusul sejumlah masalah yang melanda perusahaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu hal yang menjadi sorotan Mayer adalah kasus peretasan pada 2014. Peretasan ini membuat perusahaan yang akan diakusisi Verizon itu, menjadi kelabakan, sehingga Yahoo melapor ke pihak penegak hukum dan 26 pengguna secara terbatas.
Kasus itu kian menjadi sorotan karena kabarnya dilakukan oleh pihak yang disponsori negara. Mayer tak menampiknya dan setelah mempelajari serangan itu pada September 2016, ia baru mengetahui data pengguna yang dicuri cukup besar.
Advertisement
Baca Juga
"Bagaimanapun, saya CEO perusahan (Yahoo) dan peristiwa itu terjadi saat saya menjabat. Untuk itu, saya setuju memberikan bonus tahunan dan hibah ekuitas 2016 ke karyawan yang telah bekerja keras dan berkontribusi terhadap kesuksesan Yahoo tahun lalu," kata Mayer pada memo kepada karyawan seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (3/3/2017).
Sebagai informasi, kasus peretasan 500 juta akun penggunanya ini diungkap pada September 2016. Ketika itu, Yahoo mengklaim tak ada data keuangan sensitif seperti nomor rekening bank dan kartu kredit yang dicuri.
Akhir tahun lalu, laporan peretasan akun Yahoo juga kembali terungkap. Aksi ini juga dipastikan berbeda dari kasus yang terjadi pada September 2016;Â sekitar satu miliar akun email menjadi korban.
Melihat beragam masalah tersebut, Verizon dikabarkan meminta pengurangan harga pembelian Yahoo. Terbukti, akhir Februari lalu, kedua belah pihak mencapai kesepakatan baru mengenai harga jual. Mereka menyepakati diskon US$ 350 juta atau setara Rp 4,6 miliar dari nilai pembelian awal. Adapun harga jual awal Yahoo sebelum diskon adalah US$ 4,83 miliar atau sekitar Rp 64,4 triliun.
(Dam/Why)