Sukses

Pangeran di Rombongan Raja Salman Ternyata Bos Pengembang Mobile

Melalui perusahaan yang didirikannya, NA3AM atau New Arab Media, Pangeran Arab tersebut meluncurkan gim Latifa: The Bedouin Blade.

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud ke Indonesia ternyata memiliki sejumlah cerita menarik. Salah satunya berasal dari sosok Pangeran Fahad bin Faisal Al Saud yang termasuk ke dalam daftar rombongan raja dalam lawatannya ke Indonesia.

Pangeran Fahad menarik perhatian publik karena ia dikenal sebagai sosok fashionable dan cerdas. Hal tersebut dapat dilihat dari unggahan pria lulusan Stanford itu di akun Instagramnya.

Tak hanya itu, Pangeran Fahad ternyata juga merambah ke industri gim. Melalui perusahaan yang didirikannya, NA3AM atau New Arab Media, ia meluncurkan sebuah gim mobile berjudul Latifa: The Bedouin Blade.

"Menciptakan Latifa merupakan pengalaman yang sangat disyukuri," tulis pria itu pada unggahan di akun Instagramnya. 

Latifa merupakan karakter dari komik yang berjudul sama besutan Fahad bersama rekannya, Stan Berkowitz. Latifa yang berarti 'baik' dalam bahasa Arab dapat disebut sebagai karakter pahlawan super perempuan pertama dari Arab Saudi.

Gim Latifa: The Bedouin Blade yang mengambil kisah di dunia dystopian ini sudah dapat diunduh secara gratis di Google Play Store dan App Store.

Sepak terjang pangeran Fahad di dunia teknologi tak terlepas dari latar belakangnya yang pernah bekerja di Facebook. Pria lulusan Stanford University jurusan teknik itu mesin bahkan salah satu sosok yang turut meluncurkan Facebook berbahasa Arab pada 2009.

Selain New Arab Media, pangeran yang ikut dalam rombongan Raja Salman ke Bali ini juga mengembangkan startup teknologi lain bernama Appiphany. Perusahaan itu merupakan pembesut aplikasi untuk membantu pengguna media sosial. Salah satu aplikasi populer besutan perusahaan tersebut adalah Instafeed. Aplikasi itu memungkinkan pengguna Instagram membagi teman mereka ke beberapa 'kanal'.

Putra dari kakak Raja Salman ini juga dikenal sebagai investor dari Popover Games, sebuah platform antarperangkat. Platform ini secara otomatis menerjemahkan obrolan pemain yang berkomunikasi dengan bahasa berbeda dalam gim. Demikian dikutip dari Business Insider, Senin (6/3/2017).

(Dam/Why)