Liputan6.com, California - Uber tengah membuka lowongan pekerjaan baru. Lowongan ini mencari posisi jajaran eksekutif COO (Chief Operating Officer).
Informasi lowongan posisi COO diumumkan langsung oleh CEO Uber, Travis Kalanick, setelah melewati serangkaian insiden tuduhan pelecehan seksual yang terjadi di perusahaan belakangan ini.
Menurut Kalanick, ia tidak dapat menjalankan perusahaan seorang diri. Karena itu, peran seorang COO diperlukan agar bisa menyeimbangi tugas.
Advertisement
Tak hanya itu, Kalanick mengatakan bahwa COO juga berperan penting untuk 'menyetir' kultur perusahaan dan mengubah citra perusahaan yang baru-baru ini dinilai negatif.
Baca Juga
"Pagi ini saya memberitahukan tim bahwa kami tengah mencari COO, sosok yang bisa bermitra dengan saya untuk meneruskan perjalanan Uber di masa mendatang," kata Kalanick sebagaimana dikutip Business Insider, Kamis (9/3/2017).
Informasi tersebut disampaikan Kalanick saat ia melakukan pertemuan dengan sejumlah direksi Uber lain pada Selasa pagi, 7 Maret 2017.
Uber memang mengalami sejumlah hal yang kurang baik dalam beberapa bulan terakhir, jadi wajar mengingat jika Kalanick memang membutuhkan backbone selain dirinya agar dapat mengendalikan perusahaan dengan baik, secara bisnis maupun secara kultur.
Awal mula mencuatnya insiden perusahaan terjadi saat mantan karyawan bernama Susan Fowler mengklaim dirinya mendapat pelecehan seksual selama bekerja di Uber.
Fowler melalui blog-nya, mengatakan bahwa telah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang manajer. Manajernya mengancam akan memecatnya jika membuat berbagai laporan. Tulisannya itu membuat Uber menggelar investigasi yang sampai saat ini tak kunjung usai.
(Jek/Cas)