Liputan6.com, Jakarta - WikiLeaks merilis ribuan dokumen yang diklaim memuat 'alat' CIA dalam melakukan peretasan (hack) dan spionase siber (cyberespionage). Temuan ini bahkan disebut-sebut sebagai publikasi dokumen rahasia CIA terbesar.
Sebagaimana dikutip dari Inc, Rabu (8/3/2017), alat itu memungkinkan CIA meretas ponsel berbasis iPhone, Android, komputer klasik, bahkan merusak enkripsi aplikasi smartphone populer seperti WhatApp dan Signal.
Selain itu, alat tersebut juga memungkinkan agen spionase untuk mengambil alih smart TV Samsung dan mengubahnya menjadi peralatan spionase dengan menggunakan perangkat mikrofon built-in untuk menguping percakapan di sekitarnya.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, WikiLeaks juga membeberkan bahwa CIA menggunakan berbagai teknik peretasan untuk membuat serangannya terlihat seolah-olah dilakukan oleh Rusia.
Menurut WikiLeaks, entah bagaimana dokumen yang dibocorkan itu beredar dan menyebar di kalangan mantan pegawai pemerintah dan kontraktor CIA, dan diserahkan kepada WikiLeaks oleh orang dalam yang tertarik memicu "debat publik tentang keamanan, penciptaan, penggunaan, proliferasi, dan kontrol demokratis dari senjata siber."
WikiLeaks mengklaim pada 2016, peretas CIA telah memanfaatkan lebih banyak kode untuk program senjata siber daripada kode-kode yang digunakan oleh Facebook. Melalui juru bicaranya, CIA hanya mengatakan, "Kami tidak mengomentari keaslian atau isi dari dokumen tersebut."
(Why/Isk)