Sukses

Brother Indonesia ​Pinjami Printer Gratis ke Perusahaan, Mengapa?

Makin menjamurnya entrepreneur baru yang bermunculan, PT Brother Indonesia memberikan layanan untuk meminjamkan printer ke pihak terkait.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tren banyaknya entrepreneur baru yang bermunculan di bidang industri dan berkembangnya beberapa perusahaan besar di Indonesia membuat PT Brother Indonesia memberikan layanan untuk meminjamkan printer ke pihak korporasi atau perusahaan.

​​Marketing Communications Sales Brother Indonesia Rae Maya mengatakan, pihak Brother saat ini sedang menggalakkan program toner management di mana perusahaan yang ikut program ini tidak perlu membeli atau pun sewa, mereka akan dipinjamkan printer secara gratis.

“Kebanyakan sekarang memang perusahaan tidak mau beli printer, setiap melakukan presentasi ke perusahaan mereka bilang tidak mau beli printer, sebaiknya merental saja, karena lebih efisien daripada membeli, ditambah tonernya juga tidak murah dan perlu perawatan mesin juga,” ujar Maya saat berbincang di acara ​​Media Bootcamp Brother, Hotel 101, Yogyakarta, Jumat (10/3/2017).

Karenanya, lanjut Maya, sistem toner management sangat membantu korporat terutama karena mengingat efisiensi yang didapatkan dengan hanya membeli toner tapi dapat printer dan perawatan mesin juga.

“Daripada membeli, perawatannya pun harus sendiri. Kalau misalnya dari kita cukup bayar toner untuk 14 bulan saja, printer dipinjamkan gratis, dan ada perawatan tiap bulan, kalaupun rusak bisa langsung diganti atau ditukar dengan seri terbaru,” jelas Maya.

Tarif sewa yang dikenakan untuk satu toner sebesar Rp 290 ribu yang bisa menghasilkan cetakan hingga sebanyak 2600 lembar atau kurang lebih sekitar 5 rim.

“Dari kita harus bikin program yang benefit, terutama ke perusahaan. Strateginya lebih mengembangkan win-win solution,” tutur Maya.

Maya meyakini Brother mampu membidik pasar korporasi karena punya kualitas yang kuat dan pelayanan yang bagus serta jaminan garansi.

“Mesin kita bandel, kita nggak bisa banting-banting harga, kita benar-benar menjaga kualitas. Setelah riset beberapa kali, memang korporat tidak mau yang cepat rusak, apalagi perusahaan gede, maunya kualitas nomor satu, layanannya bagus dan garansi juga,” ungkap Maya.​

(Dta/Ysl)