Liputan6.com, Jakarta - Sopir taksi di Afrika Selatan memblokir jalan-jalan yang menuju ke bandara Johannesburg pada hari Jumat (10/3/2017) lalu. Hal ini merupakan bentuk protes soal aplikasi penyedia layanan transportasi Uber.
Ratusan pengemudi lainnya memblokir jalan raya utama ke bandara tersibuk di Afrika, O.R. Tambo International. Akibatnya, kemacetan panjang tak terhindarkan.
"Uber ilegal," tutur Reuben Mzayiya, juru bicara pengemudi taksi di provinsi Gauteng, saat berbicara di 702 Talk Radio, sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (12/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
"Jika ingin beroperasi, Uber harus mendaftar ke departemen transportasi dan memenuhi semua persyaratan. Uber tidak melakukan semua itu," ujar Mzayiya lebih lanjut.
Protes ini mendorong operator bandara Afrika Selatan (ACSA) untuk memulai pembicaraan dengan maskapai penerbangan tentang kemungkinan penundaan penerbangan. "Kami sedang bernegosiasi dengan mitra maskapai penerbangan untuk memikirkan bagaimana kami dapat menampung mereka," kata juru bicara ACSA, Refentse Shinners. "Kami belum bisa membuat jaminan atas hal ini."
Sekadar informasi, Uber telah mengantongi lebih dari 500 ribu pengguna dan 4.000 pengemudi di Afrika Selatan sejak diluncurkan pada 2013 silam. Sebelumnya Uber pun telah memicu protes sopir taksi di berbagai kota dan negara lainnya seperti London, Hungaria, New Delhi, termasuk Indonesia karena dianggap mematikan model bisnis tradisional taksi.
(Why)