Liputan6.com, Jakarta - Unit Kegiatan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Salemba atau Giatja Lapas Salemba, Jakarta Pusat, belum lama ini membekali warga binaannya dengan edukasi pemanfaatan internet dalam berbisnis online. Kegiatan ini melibatkan Yayasan Tangan Pengharapan dan Tokopedia.
“Menjelang bebas biasanya disertai dengan rasa kecemasan para warga binaan karena kebanyakan perusahaan masih mempertimbangkan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) dalam proses rekrutmen karyawan. Mantan warga binaan lapas menjadi cenderung sulit mendapatkan pekerjaan,” ujar Dadi Mulyadi, Kepala Lapas Kelas II A Salemba di Jakarta.
Selama ini, Dadi menerangkan, pihak lapas sebenarnya telah memberikan berbagai pelatihan keterampilan bagi para warga binaan untuk mempersiapkan mereka menjadi seorang wirausaha ketika nantinya bebas.
Advertisement
Baca Juga
“Warga binaan Lapas Kelas II A Salemba pun kini memiliki segudang produk layak jual---ada sandal, lukisan, tempat tisu dan bentuk kerajinan tangan lainnya---namun seringkali terbentur di masalah pemasaran. Selama ini (pemasaran) hanya pakai cara konvensional,” paparnya.
Hal itulah yang melatarbelakangi Lapas Kelas II A Salemba menggandeng Tokopedia untuk memberikan pemahaman tentang pemanfaatan internet dalam berbisnis online. Tokopedia melalui Communications Lead Siti Fauziah, mendukung langkah ini.
“Misi kami adalah memastikan siapa saja masyarakat Indonesia, tidak terkecuali mantan warga binaan lapas, dapat menikmati akses pemerataan ekonomi secara digital, baik dalam mencari dan menemukan produk kebutuhan dengan harga terbaik yang transparan, juga kesempatan memulai dan membangun mimpi," tutur Puji.
Jean O. Christensen, Educational Project Manager Yayasan Tangan Pengharapan menambahkan, “Kami sangat mendukung inisiatif ini. Pemahaman yang diberikan Tokopedia kepada para warga binaan lapas bisa mewujudkan harapan kita semua untuk membangun dan mengubah masa depan generasi bangsa Indonesia menjadi lebih baik.”
(Isk/Cas)