Sukses

Penjualan Fantastis, Huawei Berpotensi Salip Apple dan Samsung

Huawei berpotensi menjadi ancaman bagi Apple dan Samsung.

Liputan6.com, Shenzhen - Setiap vendor boleh-boleh saja berambisi merajai posisi puncak di industri smartphone. Huawei pun demikian.

Vendor asal Negeri Tirai Bambu ini diketahui tengah berbenah agar bisa mempimpin pasar smartphone dunia. Huawei menargetkan, mereka bisa menguasai pasar smartphone setidaknya pada 2021.

Ambisi Huawei juga dibuktikan dengan sejumlah pencapaian yang bisa dibilang mengesankan. Pada 2016, penjualan perangkatnya dilaporkan naik 27 persen dibanding 2015.

Selain itu, pengapalan perangkat smartphone juga melejit 8,9 persen dibanding 2015 yang cuma menyentuh angka 7,3 persen.

 Dengan tingginya volume penjualan perangkat, Huawei diprediksi bisa merangkak pelan ke tangga kesuksesan.

Madison pada Senin (13/3/2017) menyebut bahwa Huawei berpotensi menjadi ancaman bagi kompetitornya, Apple dan Samsung. Saat ini, Apple dan Samsung menduduki top two vendor smartphone paling laris di dunia. Huawei tercatat menduduki posisi ketiga. Demikian berdasarkan laporan perusahaan riset pasar, International Data Corporation (IDC).

Masuk akal saja bila mengatakan Huawei berpotensi menyalip dua raksasa teknologi tersebut, sebab menurut laporan Gartner, pengapalan keduanya turun sebanyak 4,3 persen di 2016. Pangsa pasarnya merosot sebanyak 1,5 persen (Apple) dan 2 persen (Samsung).

Pertumbuhan penjualan Huawei di negeri asalnya juga sangat agresif. Pada 2016, perusahaan bermarkas di Shenzhen ini telah mengapalkan 76,6 juta unit smartphone, sehingga menduduki posisi kedua dengan kisaran pangsa pasar 16,4 persen. Pada saat yang sama, Apple kalah telak di Tiongkok. Pengapalan iPhone turun sebanyak 23 persen menjadi 44,9 juta unit, dengan pangsa pasar 9,6 persen.

Tak hanya di Tiongkok, Huawei turut melakukan ekspansi besar ke India. Perusahaan mengklaim ingin menguasai 10 persen pasar smartphone India di 2017. Pasar smartphone di India dianggap Huawei begitu berpotensi, mengingat penjualan smartphone di India diyakini mampu menyentuh angka 200 juta unit. Dengan begitu, jika Huawei mampu menguasai 10 persen pasar, mereka diprediksi dapat menjual 20 juta unit di Tanah Hindustan.

Huawei memiliki formula’khusus bagaimana perusahaan pada akhirnya bisa menjajaki posisi ketiga untuk saat ini. Perusahaan mengungkap, mereka mengandalkan penjualan offline. 
Di Tiongkok, Huawei punya 1.000 toko fisik yang tersebar di seluruh provinsi. Toko fisik tersebut adalah toko resmi Huawei, bukan toko yang tergabung dengan mitra distributor dan retailer. Mereka juga merencanakan untuk mengekspansi 460 service store di Tiongkok.

Huawei juga telah bermitra dengan lebih dari 50.000 outlet ritel di India, mereka pun akan membangun lebih dari 200 service center. Terlepas dari itu, Huawei dilaporkan tengah menggelontorkan dana sebesar US$ 9,2 miliar untuk R&D, melebihi investasi Apple sebesar US$ 8,1 miliar. Nantinya, perusahaan akan terus memperkuat dan fokus pada lini smartphone premiumnya. Tanpa posisi kuat di pasar smartphone kelas high-end, Huawei mungkin tidak bisa menjadi pemimpin dunia.

(Jek/Why)