Liputan6.com, Jakarta Konsumsi media sosial yang kian besar dan kenaikan jumlah pengguna telepon genggam, membuat konsumsi konten digital di Indonesia pada 2017 diprediksi meningkat.
Hal ini telah dan akan terus menstimulasi konsumsi konten digital, serta membangkitkan talenta-talenta pencipta konten tersembunyi di Tanah Air.
Laporan UC News tentang tren dan konsumsi konten digital di Indonesia pada akhir 2016 menjelaskan, terjadi kenaikan yang signifikan pada konsumsi konten berita di paruh akhir 2016, naik 307 persen pada kuartal 4 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Advertisement
Durasi membaca juga meningkat sebesar 206 persen pada periode yang sama. Selain itu, lebih dari 50 persen penggguna internet (netizen) menggunakan media sosial sebagai sumber utama untuk mendapatkan berita.
Dari data tersebut, UC Web berinisiatif menggelontorkan investasi sebesar Rp 400 miliar selama dua tahun ke depan di Indonesia dan India. Dana ini telah diatur untuk mengembangkan konten yang diciptakan oleh pelanggan (user generated) dengan potensi besar di Indonesia, melalui platform distribusi berita dan konten miliknya, UC News.
“Kami selalu memposisikan diri sebagai perusahaan yang berfokus pada teknologi dan produk, serta mendedikasikan diri untuk terus menambah konten lokal di tiap negara,” kata Jack Huang, Presiden Bisnis Luar Negeri, UCWeb, Alibaba Mobile Business Group di Jakarta.
Baca Juga
Untuk memenuhi permintaan ini, lanjutnya, UC News telah mengubah visi perusahaan dan berfokus pada penciptaan serta pendistribusian konten, automisasi, konsumsi, dan monetisasi.
"Kami juga akan bermitra dengan beberapa media terpercaya di Indonesia, untuk menyediakan konten yang lebih akurat, serta merangkul penerbit konten independen untuk menciptakan konten yang unik dan menarik di Indonesia,” tuturnya.
Keputusan ini juga dibuat untuk mengikuti tren saat ini. Xiaopeng He, Pendiri UCWeb dan Presiden Alibaba Mobile Business Group menjelaskan, “Memandang balik industri ini, kami masih ingat bagaimana Yellow Pages bekerja, di mana pengguna akan membuka halaman Indeks untuk menemukan judul dari informasi yang mereka inginkan secara manual."
"Ke depannya, kami sudah punya mesin pencari (search engine), di mana pengguna akan mengetik hal yang ingin mereka ketahui dan mesin ini akan melakukan pengecekan kepada seluruh data dan informasi yang dibutuhkan," lanjut Xiaopeng.
Saat ini, ia menerangkan, dunia memasuki era di mana mesin dapat mempelajari jenis informasi yang dibutuhkan dan disukai, dan konten ini akan didistribusikan secara otomatis kepada masyarakat. Bisnis UC Web akan mengarah ke pendekatan seperti ini.
(Isk/Why)